Selular.ID – Apakah kualitas data center Indonesia tertinggal dari negara lain termasuk negara tetangga?
Menggapi pertanyaan tersebut, Director & Chief Sales Officer ZTE Indonesia, Steven Lee menjawab tidak setuju dengan hal tersebut.
Menurutnya, pasar data center di Indonesia masih terus berkembang.
Meskipun terus berkembang, Steven mengatakan kualitas data center Indonesia tidak tertinggal dari negara lain.
TONTON JUGA:
“Pasar data center di Indonesia masih terus berkembang. Tapi saya rasa tidak ketinggalan karena dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.
Kemajuan data center di Indonesia, lanjut Steven karena jumlah generasi muda di negeri ini yang cukup banyak.
Baca juga: ZTE Sebut Pasar Data Center Indonesia Jadi Tolak Ukur di Asia Tenggara
“Terutama di kalangan generasi muda, kebiasaan mereka sudah bergeser dari offline ke online. Jadi permintaan online semakin meningkat,” ungkapnya.
VP, President Director of Data Center Product Line, ZTE Corporation, Han Xunjian juga mengungkapkan jika ada tolak ukur tentang data center di Indonesia.
Han bahkan mengungkapkan jika pasar data center Indonesia sebagai tolok ukur bagi ZTE di Asia Tenggara bahkan pasar luar negeri ZTE di seluruh dunia.
ZTE, lanjut Han, sudah masuk ke bidang data center sejak tahun 2009.
Setelah 14 tahun berkutat di bidang tersebut, kemampuan dan pengalaman ZTE telah meningkat pesat.
Hal ini yang membuat pasar ZTE tidak hanya berpusat di China tetapi juga di pasar global seperti Indonesia, Filipina, Bangladesh, dan Thailand.
“Bahkan kami sudah menempatkan data center kami di Afrika, seperti Aljazair dan Ethiopia,” ungkap Han.
Han menambahkan ZTE telah menggunakan lebih dari 380 data center dan juga mengirimkan lebih dari 250.000 rak di pasar global.
“Di ZTE, kebijakan strategis kami untuk pusat data adalah menjadi ‘data center generasi berikutnya’,” ungkapnya.
“Kami dapat membagikan beberapa karakter seperti keandalan, ramah lingkungan, penerapan yang cepat, dan juga cerdas,” imbuh Han.
Untuk keandalan misalnya, Han menjelaskan ZTE menawarkan solusi mulai dari desain hingga pemeliharaan.
“Dari sisi desain, kami memiliki beberapa otoritas uptime untuk desain daya, lalu untuk sistem pendingin,” katanya.
“Kami dapat menyediakan cadangan end-plus atau double-end untuk keandalan fisik,” tandas Han.
Baca juga: ZTE Eksplorasi Pembangunan Jaringan 5G Tahun Ini, Gandeng Penyedia Layanan Seluler