Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Kejahatan Terus Terjadi, Terbaru Pencurian Aset Kripto Meraup US$400.000

BACA JUGA

Selular.ID – Kaspersky menemukan kampanye pencurian aset kripto yang merusak dan sedang berlangsung hingga memengaruhi lebih dari 15.000 pengguna di 52 negara, dengan meraup kerugian fantastis Sebanyak US$400.000.

Ini bermula didistribusikan dengan kedok Peramban Tor (Tor Browser), malware beroperasi dengan mengganti sebagian konten clipboard yang dimasukkan dengan alamat dompet (wallet address) milik penyerang setelah mendeteksi alamat dompet di clipboard.

Diperkirakan selama tahun 2023 pelaku pencurian siber pada aset kripto telah meraup keuntungan sekitar US$400.000 menggunakan malware ini.

Sementara teknik ini telah ada selama lebih dari satu dekade dan penggunaan awalnya dilakukan oleh trojan perbankan untuk mengganti nomor rekening bank, dengan munculnya aset kripto, malware jenis baru ini sekarang secara aktif menargetkan para pemilik dan penjual kripto.

Salah satu pengembangan malware baru-baru ini melibatkan penggunaan Tor Browser, alat yang digunakan untuk mengakses web secara lebih dalam.

Pengguna yang ditargetkan mengunduh Tor Browser versi trojan dari sumber daya pihak ketiga berisikan arsip RAR yang terlindung kata sandi.

Tujuan kata sandi adalah untuk mencegah deteksi oleh solusi keamanan. Setelah file dijatuhkan di dalam sistem pengguna, ia mendaftarkan dirinya sendiri di sistem auto-start dan disamarkan dengan ikon aplikasi populer, seperti uTorrent.

Teknologi Kaspersky telah mendeteksi lebih dari 15.000 serangan menggunakan malware clipboard injector yang menargetkan asset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin, Dogecoin, dan Monero.

Serangan-serangan ini telah menyebar ke setidaknya 52 negara di seluruh dunia, dengan mayoritas deteksi berlokasi di Rusia karena pengguna mengunduh Peramban Tor yang terinfeksi dari situs web pihak ketiga karena peramban ini secara resmi diblokir di negara tersebut.

10 negara yang terkena dampak teratas juga termasuk Amerika Serikat, Jerman, Uzbekistan, Belarusia, Cina, Belanda, Inggris, dan Prancis. Ini berarti jumlah infeksi yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Berdasarkan analisis sampel yang ada, perkiraan kerugian pengguna setidaknya mencapai US$400.000, tetapi jumlah sebenarnya yang dicuri bisa jauh lebih besar, karena penelitian ini hanya berfokus pada penyalahgunaan Peramban Tor.

Serangan lain mungkin menggunakan metode pengiriman perangkat lunak dan malware yang berbeda.

Baca juga : Cara Lapor Penghasilan Transaksi Aset Kripto SPT Pajak Tahunan

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU