Untuk mempermudah gambaran, gelombang PHK telah Twitter lakukan sejak November lalu, tetapi ada beberapa karyawan yang mendapat perpanjang masa kerjanya.
Melansir WIRED, Senin (9/1/2023), ada permintaan supaya Twitter tetap mempertahankan karyawannya hingga waktu yang sudah kedua pihak janjikan.
Karyawan yang berbasis di California tetap bekerja hingga 4 Januari 2023, walau sebenarnya mereka juga tidak bekerja.
Dalih itu Twitter gunakan untuk mematuhi undang-undang ketenagakerjaan di negara tersebut.
Makanya, ada beberapa karyawan yang sudah terkena PHK sejak November lalu, tetapi baru ada yang benar-benar berhenti pada awal Januari ini.
Laporan lainnya mengungkapkan bahwa karyawan di Inggris yang kena imbas PHK tidak mendapatkan informasi apa pun.
Upaya yang mereka lakukan adalah mendikusikan masalah tersebut dengan melibatkan setidaknya 300 staff.
Sementara itu, mantan pegawai di AS melaporkan bahwa sebagian dari mereka mengajukan gugatan arbitrase (penyelesaian sengketa berdasarkan kebijaksanaan) pada Desember lalu.
Pasalnya, mereka menilai bahwa Twitter tengah melanggar undang-undang Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN/undang-undang yang mengatur terkait masalah ketenagakerjaan) dan tidak menyepakati kontrak pemutusan hubungan kerja.
Pesimis Dapat Pesangon
Salah satu karyawan yang melaporkan masalah ini bernama Helen-Sage Lee.
Ia sudah mulai mengajukan gugatan pada Desember 2022.
Menurutnya, upaya ini dia lakukan sebagai bentuk untuk mengungkapkan rasa kekecewaannya.
Karyawan yang terdampak kini terombang-ambing, karena perusahaan tidak kunjung memberikan informasi.
“Ini adalah salah satu alasan saya ingin terus menjalankan gugatan kasus saya,” kata Lee.
Saya berasumsi semakin lama mereka menunda prosedur untuk membayar pesangon, maka seiring berjalannya waktu semakin kecil juga peluang (bagi karyawan yang kena imbas) untuk menerima uang pesangon,” lanjutnya.
Lee juga menambahkan bahwa tidak ada satupun karyawan AS yang terdampak PHK mendapatkan informasi soal uang pesangon dari perusahaan.
Pengacara yang mendampingi Lee, Lisa Blom juga mengaku dirinya menerima banyak pertanyaan terkait PHK yang Twitter lakukan beberapa waktu lalu.
Sementara itu, jaksa yang berbasis di Boston yang juga menangani kasus pesangon Twitter, Shannon Liss-Reardon mengatakan bahwa ia dan timnya telah mengajukan sekitar 100 gugatan arbitrase baru sejak 5 Januari 2023 kemarin.
“Masalah ini sangat mengkhawatirkan. Saya pikir sebagian besar dari kita akan mendapatkan uang pesangon sesuai dengan kesepkatan,” kata Lee.
“Namun, kini banyak dari kami yang kehilangan arah. Saya tidak percaya ada uang pesangon sampai saya benar-benar melihatnya langsung,” imbuhnya.
Kendati demikian, uang pesangon ini tampaknya baru hanya sebagian orang terima.
Sebab, salah satu mantan staff yang bekerja di bidang kontraktor menjawab bahwa mereka sudah menerima rincian paket pesangon sejak 5 Januari 2023 dari atasannya.
Terlepas dari masalah itu, pihak perusahaan masih belum memberikan respons atau tanggapan apapun.
Mengingat, staf bagian humas (hubungan masyarakat) dan juru bicara Twitter juga terkena imbas dari PHK.
Baca juga: Cara Melihat Steam Replay 2022 dan Dibagikan ke Twitter hingga Instagram