Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Nasib Saham GOTO Lebih Baik dari Belasan Emiten Ini, Bukan Lagi Pemberat IHSG

BACA JUGA

Dalam sebulan harga batu bara telah melemah 8,32% dan sejak menyentuh rekor tertinggi awal September lalu, ambles 21%.

Secara kumulatif, 21 emiten batu bara yang melemah awal tahun ini berkontribusi atas lenyapnya Rp 81,19 triliun dalam kapitalisasi pasar bursa saham domestik.

Adaro Energy Indonesia (ADRO) menjadi emiten dengan pelemahan paling dalam baik itu dari sisi persentase maupun besaran kapitalisasi yang terhapus.

Sejak awal tahun saham emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini ambles 21,30% dengan kapitalisasi pasar perusahaan lenyap Rp 26,23 triliun.

Saham ADRO mulai masuk trajektori penurunan sejak akhir perdagangan yang mana namanya akan tercatat sebagai penerima dividen atau cum date pada 30 Desember lalu. Sejak itu, saham perusahaan nyaris bergerak eksklusif di zona merah.

Kemudian ada juga saham taipan terkaya RI, Bayan Resources (BYAN), yang meski hanya mengalami pelemahan 3,21% sejak awal tahun, namun berkontribusi atas hilangnya Rp 22,50 triliun dalam kapitalisasi pasar.

ADRO dan BYAN tercatat masuk dalam jajaran empat saham yang paling membebani IHSG awal tahun ini (laggard), dengan dua lainnya yakni Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Astra Internasional (ASII).

Saham-saham emiten batu bara utama RI yang juga mengalami pelemahan cukup dalam tahun ini termasuk Bumi Resources (BUMI), Bukit Asam (PTBA), Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan United Tractors (UNTR).

Berbeda halnya dengan saham GOTO yang sudah hancur di akhir tahun 2022 lalu, kini bergerak naik meski perlahan-lahan.

Baca juga: Saham GOTO Termasuk Dalam 10 Emiten Paling Ambrol di 2022

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU