Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Kenaikan Harga Emas Berdampak ke Emiten Saham? Ini Analisisnya

BACA JUGA

Selular.ID – Apakah kenaikan harga emas berpengaruh ke harga saham perusahaan yang bernaung di sektor tersebut?

Harga komoditas emas telah mengalami peningkatan sejak awal November tahun 2022.

Hingga hari Jumat tanggal 20 Januari 2023 berada di level US$1.933 troy ons.

Peningkatan harga emas sejalan dengan penurunan dollar AS pasca The Fed menurunkan persentase kenaikan suku bunga menjadi 50 bps di FOMC meeting bulan Desember tahun 2022.

Sebelumnya, pada November 2022 The Fed menaikan suku bunga sebesar 75 bps dalam 4 pertemuan beruntun sejak inflasi AS mencapai puncaknya di bulan Juni sebesar 9,1% YoY.

TONTON JUGA:

Pada periode ini mata uang dolar mengalami penguatan terhadap mata uang negara lain dan nilainya sebagai aset safe haven.

Menimbang dollar AS yang mulai bergerak turun, pelaku pasar menilai emas sebagai aset safe haven di tengah kekhawatiran resesi yang terjadi secara global khususnya di negara maju.

Baca juga: Upaya Penyedia Investasi Emas Agar Transaksi Terus Meningkat

Hal ini tercermin dari aksi bank sentral di beberapa negara melakukan aksi akumulasi emas sebagai cadangan devisanya.

Berdasarkan data World Gold Council, pada November 2022 bank sentral secara global mengakumulasi 50 ton emas atau meningkat 47% MoM.

Pada periode tersebut Bank Sentral China (PBoC) menghimpun 32 ton emas.

Sementara itu, bank sentral telah memupuk hampir 400 ton emas pada kuartal III-2022 atau meningkat 115% QoQ.

Perolehan tersebut membawa total pembelian emas per September 2022 mencapai 673 ton, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak tahun 1967.

Menguatnya permintaan komoditas emas sejalan dengan harganya yang terakselerasi.

Momentum tersebut berdampak positif bagi emiten saham di sektor emas, seperti MDKA dan ANTM.

Pada kinerja per September 2022 segmen emas berkontribusi sebesar 66,8% dari total pendapatan ANTM.

Begitupun MDKA, sebagai produsen emas dengan total produksi sebesar 107.168 ons emas hingga per September 2022.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan pada tahun 2023 ini, kenaikan komoditas emasi masih menari untuk investor.

“Selain dari permintaanya yang menguat akibat ketidakpastian ekonomi global di tengah potensi pelemahan ekonomi,” ujarnya.

Secara historis setelah terjadi krisis ekonomi, harga emas mengalami penguatan.

Misalnya krisis Dotcom bubble di tahun 2000-2021 dan krisis subprime mortgage di tahun 2007-2008.

Berikut trading plan yang perlu investor perhatikan menggunakan analisis teknikal:

(Buy) MDKA di area Rp4.830 dengan target harga pada resistance di level Rp5.150 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp4.570.

(Speculative Buy) ANTM di area Rp2.270- Rp2.250 dengan target harga pada resistance di level Rp2.440 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp2.180.

Baca juga: Main Game Lato-Lato Di Smartphone, Dijamin Jago

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU