Blockchain dengan mekanisme proof-of-work membutuhkan energi untuk menambahkan blok baru ke dalam blockchain.
Sedangkan proof-of-stake menghasilkan atau memvalidasi blok baru melalui proses staking.
Staking mengharuskan validator atau “stakers” untuk mengunci koin mereka dan mereka akan memilih acak oleh protokol dengan interval tertentu untuk membuat blok baru.
Biasanya para staker yang mempertaruhkan koin mereka dalam jumlah yang lebih besar memiliki peluang lebih tinggi untuk validator pilih.
Berbeda dengan proof-of-work di mana semua orang bisa menambang koin asalkan mereka memiliki mesin mining dan mesin tersebut bisa menjalankan proses hashing.
Validator proof-of-stake dipilih berdasarkan jumlah koin yang investor pertarukan.
Taruhan (stake) nya apabila validator gagal untuk menjaga keamanan jaringan maka validator memiliki resiko kehilangan jumlah koin yang telah investor pertaruhkan.
Namun apabila validator berhasil menjaga keamanan jaringan maka validator akan mendapatkan hadiah berupa token.
Bagaimana Menghitung Hadiah Staking?
Setiap blockchain memiliki cara yang berbeda untuk menghitung hadiah staking.
Beberapa menggunakan metode berdasarkan blok per blok.
Ada beberapa faktor yang bisa kalian perhatikan dalam menghitung hadiah staking antara lain:
- Berapa banyak koin yang validator pertaruhkan
- Berapa lama validator telah aktif mempertaruhkan koinnya
- Berapa banyak koin yang investor pertaruhkan di jaringan secara total
- Tingkat inflasi
Untuk beberapa jaringan lain, staking reward penentunya adalah persentase tetap.
Imbalan ini terdistribusikan ke validator dan karena koin bertambah maka akan mendorong pengguna untuk membelanjakan koin mereka daripada menyimpan koin tersebut.
Jadwal hadiah staking pun dapat kalian prediksi karena penentuan validator juga dapat terprediksi berdasarkan peluang probabibilistik.
Sebagai contoh di dalam jaringan Cardano, hadiah staking akan investor dapat setiap akhir epoch yang biasanya berlangsung selama 5 hari.
Apa Itu Staking Pool?
Staking pool adalah sekelompok pemegang koin yang menggabungkan koin mereka yang di-stake untuk meningkatkan peluang mereka memvalidasi blok dan menerima hadiah.
Mereka menggabungkan kekuatan taruhan mereka dan membagikan hadiah secara proporsional berdasarkan kontribusi mereka.
Staking pool lebih berguna untuk pengguna baru yang tidak memiliki dana yang cukup atau sumber daya yang cukup.
Staking pool dapat memberikan fleksibilitas kepada staker.
Biasanya staking harus terkunci dalam jangka waktu tertentu dan memiliki waktu yang protokol tentukan untuk kapan staking dapat investor tarik atau lepas.
Operator staking pool pastinya memiliki berbagai biaya operasional terkait dengan pemeliharan, biaya pengoperasian server, hosting situs web dan perangkat keras.
Sehingga apabila kamu bergabung dengan staking pool maka ada biaya yang harus kamu bayarkan kepada operator.
Persentase biaya yang operator bayarkan ini merupakan sebagai biaya stake pool.
Bagaimana Cara Melakukan Staking?
Jika kalian baru memulai staking dan tidak memiliki dana yang besar, sarannya tentu saja kalian bergabung dengan staking pool.
Untuk memulai staking pool maka pertama-tama kalian harus mengunduh dompet yang memungkinkan kalian untuk melakukan staking, misalnya:
- Solana menggunakan SolFlare
- Cardano menggunakan Daedalus Wallet
Kalian harus mentransfer sejumlah koin ke dalam dompet tersebut.
Lalu kalian bisa memilih validator untuk mendelegasikan koin kalian.
Sebelum memilih validator sebaiknya kalian melakukan riset untuk memilih validator terbaik sesuai dengan kebutuhan kalian.
Antara lain kamu harus meilihat berbagai aspek, seperti biaya operator.
Baca juga: Waspada, Marak Penipuan Berujung Mencuri Kripto dari Dompet Digital