Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Microsoft Gelar Pelatihan untuk Penyandang Disabilitas, dari Buat Aplikasi hingga Jadi Mentor

BACA JUGA

Microsoft Enabler adalah sebuah inisiatif yang menyatukan organisasi nirlaba, mitra pemberi kerja, dan penyandang disabilitas di Asia Pasifik termasuk Indonesia.

Tujuannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap orang bisa menunjukkan jati diri mereka di tempat kerja.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, Indonesia memiliki 22,5 juta penyandang disabilitas atau sekitar 5% dari total penduduk.

Namun, pada Januari 2021, dari total 536.094 karyawan di 551 perusahaan yang mempekerjakan penyandang disabilitas hanya 4.453 di antaranya merupakan penyandang disabilitas.

Hal ini menunjukkan masih perlu dukungan lebih banyak pihak untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi semua; memastikan pergerakkan roda ekonomi tidak meninggalkan siapapun.

Sementara itu, Microsoft akan mendukung PT Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia dalam membekali penyandang disabilitas dengan keterampilan teknologi yang dapat mendukung mereka di tempat kerja melalui berbagai pelatihan dan sertifikasi.

Widyastama Nugraha, Direktur dari PT. Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia mengatakan telah melakukan inisiatif-inisiatif yang mendukung penyandang disabilitas.

“Seperti program internship, dukungan terhadap kemandirian penyandang disabilitas dalam berusaha, dan kontribusi sosial terhadap komunitas penyandang disabilitas,” ujarnyanya.

“Seiring dengan perkembangan zaman, kami ingin menciptakan perubahan yang berdampak besar terhadap penyandang disabilitas dan untuk itu kami harus melakukan kolaborasi antar lembaga dan korporasi.”

“Untuk itu, kami sangat menyambut baik kerja sama dengan Microsoft melalui program Microsoft Enabler. Kami optimis komitmen besar kedua perusahaan akan betul-betul mampu mendekatkan kita pada pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih inklusif,” sambungnya.

Program Mentorship Kerja

Selain program pelatihan kerja ‘The Enabler’, Microsoft secara khusus juga membuka program mentorship kerja bagi penyandang autisme dewasa.

Berdasarkan prediksi World Health Organization (WHO), 1 dari 160 anak di dunia menderita gangguan spektrum autisme.

Sedangkan jumlah penderita gangguan spektrum autisme di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan hingga 500 orang setiap tahunnya.

Banyak dari penyandang autisme dewasa sebetulnya memiliki kemampuan yang diperlukan bisnis, tetapi sekitar 80% dari mereka tidak berhasil mendapatkan pekerjaan.

Situasi ini pun mendorong Microsoft untuk ikut membukakan ruang pengembangan diri bagi penyandang autisme dari aspek profesional kerja.

Baca juga: Microsoft Bantu Pos Indonesia Realisasikan Potensi Ekonomi Digital Indonesia

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU