Namun, sejauh ini dia belum bisa memprediksi berapa peningkatan trafik data saat Nataru nanti.
Sebab, hal ini akan tergantung pada berapa banyak orang yang melakukan perjalanan dan ke mana tujuannya.
Kendati demikian, menurut Johnny tetap perlu ada penambahan peralatan seperti infrastruktur Compact Mobile BTS (COMBAT).
Tujuannya untuk menambah kapasitas sesuai dengan pergerakan masyarakat yang akan bepergian.
“Prediksi [pergerakannya] kita ikuti dari mobile movement-nya masyarakat. Itu akan terlihat pergerakannya di BTS, mereka bergeraknya kemana,” ungkapnya.
Adapun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pada tahun ini, sekitar 44,1 juta masyarakat akan bepergian pada saat libur Nataru.
Terdapat lima provinsi yang menjadi tujuan tertinggi menjelang libur Nataru di antaranya Jawa Tengah 19,7 persen atau sebanyak 8,7 juta orang; Jawa Timur 17,5 persen atau sebanyak 7,7 juta orang.
Kemudian, Jawa Barat 14,6 persen atau sebanyak 6,5 juta orang; Jabodetabek 10,5 persen atau 4,7 juta orang dan Yogyakarta 8,2 persen atau 3,6 juta orang.
Baca juga: Kominfo Kembali Gelar Acara Smart City, Peserta Lebih Banyak dari Tahun Lalu