Selular.ID – Periode penguncian saham atau lock-up saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan berakhir pada 30 November 2022.
Hal ini membuat pemegang lama saham GOTO yang terkena lock-up dapat menjual saham GOTO di pasar.
Berdasarkan prospektus perseroan, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel.
Rinciannya, Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03 persen.
TONTON JUGA:
Lalu, SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71 persen.
Jika periode lock-up saham GOTO berakhir, pemegang saham Seri A GOTO dapat menjual sahamnya ke pasar.
Baca juga: Kilas Balik GoTo: Awal Tahun Dapat Rp15,8 T Usai IPO, Akhir Tahun PHK Ribuan Karyawan
Apabila seluruh saham Seri A kita jumlahkan, tanpa memperhitungkan kepemilikan masyarakat, maka sebanyak 1,06 triliun saham GOTO dapat bisa mereka jual saat periode lock-up berakhir.
Lantas, apakah pengertian dari lock up saham?
Selain itu, seperti apa dampak periode lock up ini terhadap pergerakan saham?
Melansir Investopedia pada Senin (28/11/2022), periode lock-up adalah masa ketika investor tidak boleh menjual saham dari investasi tertentu.
Selama masa lock up, manajemen perusahaan dan investor awal tidak bolehkan menjual saham mereka dengan segera.
Tujuannya adalah untuk mencegah volatilitas yang berlebihan dan membanjiri pasar dengan saham-saham tambahan perusahaan tersebut.
Periode lock-up IPO biasanya berlangsung antara 90 hingga 180 hari.
Masa ini memungkinkan saham yang baru terbit menjadi stabil tanpa tekanan jual tambahan dari pemilik saham besar seperti manajemen perusahaan atau investor lain baik perorangan maupun perusahaan yang mencoba menjualnya.
Periode lock up juga memungkinkan pasar untuk menentukan harga saham sesuai dengan penawaran dan permintaan secara natural.
Secara umum, perusahaan hanya akan melepas sekitar 20 persen kepemilikan saham kepada publik.
Adapun, data empiris menunjukkan adanya penurunan harga saham sekitar 1 persen – 3 persen setelah periode lock up berakhir.
Likuiditas saham tersebut memang akan cenderung rendah pada periode awal pasca lock up.
Namun hal tersebut akan bertambah secara bertahap seiring dengan terbentuknya rentang harga perdagangan.
Baca juga: Ruangguru Tiru Kebijakan GoTo saat Umumkan Lakukan PHK ke Sejumlah Karyawannya