Studi ILO memprediksi bahwa akses internet di tahun 2030 dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja sebanyak 24 juta secara global, dengan 25% proporsi lapangan kerja untuk pemuda.
Dengan besarnya potensi produktivitas pemuda, Pluang berharap hasil diskusi
Sherpa Track bisa memastikan adanya aksi pengembangan kapasitas pemuda lewat
pemanfaatan transformasi digital secara komprehensif.
Digital-based economy transformation adalah agenda yang didiskusikan oleh setidaknya 12 working groups dan 10 engagement groups dalam Sherpa Track G20.
Pluang juga terlibat dalam mengawal lahirnya Komunike Youth-20 (Y-20), khususnya untuk isu transformasi digital dan literasi keuangan.
Komunike Y-20 menyarankan adanya integrasi program pengembangan literasi keuangan dan digital untuk mendorong partisipasi komunitas pemuda yang inklusif.
“Menurut data IMF, inklusi keuangan digital dapat mendorong perkembangan ekonomi hingga 2,2%, dengan dukungan kerjasama antara pemerintah dan swasta yang melibatkan akses pada infrastruktur, literasi digital dan keuangan, serta perbaikan kualitas institusi,” jelas Wilson.
“Kami optimis pemerataan literasi digital dan keuangan dapat mendorong lebih banyak partisipasi anak muda dalam pemulihan ekonomi,” tutup Wilson.
Baca juga: Apakah Perang Tarif Internet di Indonesia Menular ke Fixed Broadband?