Analisa Market
Menjelang akhir pekan, market kripto nampak membuat hati investor sedikit muram. Pergerakan market aset kripto, terutama Bitcoin kembali turun dari level psikologisnya di level US$ 20.000, setelah dua hari berturut berada di atasnya.
Secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap melaju lesu ke zona merah pada perdagangan Jumat (7/10) pukul 13.00 WIB. Misalnya saja, dari pantauan CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga US$ 19.943 atau turun 1,47% dalam 24 jam terakhir.
Altcoin lainnya juga mengalami hal yang sama. Nilai Ethereum (ETH) ikut turun 0,95% ke US$ 1.355 sehari terakhir. Binance Coin (BNB), Solana (SOL), Dogecoin (DOGE), dan XRP bahkan turun lebih dari 2%.
Afid Sugiono Trader Tokocrypto, , mengatakan investor mulai menjauhi market kripto setelah beberapa pejabat The Fed kembali angkat suara mengenai kenaikan suku bunga acuan. Dialah Presiden Fed Chicago, Charles Evans dan Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, yang sepakat menunda untuk bersikap dovish.
“Penegasan atas sikap hawkish The Fed tersebut memudarkan gairah investor di pasar aset berisiko. Akibatnya, mereka pun menjauh dan berhenti melakukan akumulasi sementara,” kata Afid.
Nilai BTC juga terpantau langsung tenggelam setelah pendaftaran klaim bantuan pengangguran di AS meningkat 29.000 pengajuan pada pekan lalu. Data yang mengindikasikan pelemahan ekonomi ini pun langsung menciutkan semangat investor kripto.
Di saat yang sama, investor juga menanti perilisan data non-farm payrolls (NFP) AS pada Jumat (7/10) ini demi mengais sinyal kebijakan moneter The Fed.
Nasib Kripto di Oktober
Banyak investor yang masih berharap fenomena ‘Uptober’ atau ‘Octobull’ bisa kembali terulang kembali di bulan Oktober 2022 ini.
Baca Juga:Serangan DDoS Meningkat Bersamaan Dengan Kripto Anjlok, Kok Bisa?
Biasanya menurut siklus Oktober menjadi bulan yang baik untuk market kripto secara keseluruhan.