Selular.ID – GoToko membuktikan bahwa UMKM wajib beralih ke digitalisasi jika ingin omzetnya meningkat.
Digitalisasi terbukti berhasil menjadi faktor pendorong pertumbuhan usaha UMKM, termasuk warung.
Dengan digitalisasi memberikan efisiensi bisnis, pemilik warung juga dapat mengakses produk dari brand hanya dalam satu platform sehingga dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga.
Lain itu tantangan inefisiensi warung yang selama ini terjadi berhasil diatasi via digitalisasi. Dengan efisiensi, bisnis warung kini bisa meningkatkan omzet sekaligus meningkatkan taraf hidup.
Maka dari itu GoToko yang telah berdiri sejak tahun 2020, berupaya menghubungkan warung dengan brand serta harga yang kompetitif, kepastian pengiriman, serta kepastian barang dalam aplikasi.
Dengan nilai tambah yang ditawarkan, GoToko berhasil mencatatkan pertumbuhan lebih dari 47 kali lipat.
Baca juga : Perangi Peredaran Barang Palsu, Tokopedia Gandeng DJKI
GoToko berfokus menerapkan strategi untuk menang di banyak wilayah Indonesia dan guna menjadi sahabat terbarik UMKM.
Oleh karenanya, GoToko punya strategi untuk menjangkau dengan dalam di setiap wilayah operasinya dan memberikan dampak ekonomi yang positif, guna mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Melansir riset dari Boston Consulting Group (2022) bertajuk Uncloking Inclusive Growth Through Digitalization of Indonesia MSME’s, Digitalisasi memang penting dan dapat membantu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM secara umum, termasuk warung hingga 1,1 kali lebih banyak.
Mengingat juga di Indonesia memang sedang gencar berkampanye yang bertujuan transformasi digital Indonesia 4.0, maka dari itu ini adalah salah satu bentuk upaya dari pelaku usaha kecil.
Direktur Ekonomi Digital I Nyoman Adhiarna Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika menjelaskan dan membenarkan bahwa digitalisasi memang memiliki peran penting dalam meningkatkan skala usaha pelaku UMKM, termasuk warung.
Sebagai sektor usaha penyumbang terbesar PDB nasional, peningkatan literasi digital bagi pelaku UMKM disebut Nyoman juga bakal membawa PDB nasional dengan signifikan.
“meningkatkan literasi digital dari 20% menjadi 50% dari pelaku UMKM dapat mendorong pendapatan hingga US$ 38 miliar pada tahun 2024.” Kata Nyoman.
“Digitalisasi juga akan membantu pelaku UMKM untuk 2,1 kali lebih besar menjual barangnya di seluruh Indonesia dan 4,6 kali lebih berpeluang untuk mengekspor barang ke luar negeri.” Tambahnya.
Oleh karenanya, Kominfo juga turut mendukung inisiatif digitalisasi guna mendorong pertumbuhan UMKM. Sebab dengan pertumban ekonomi digital yang sangat pesat, kontribusinya terhadap PDB nasional juga akan meningkat.
Nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2021 senilai US$ 70 miliar diprediksi Google, Temasek, dan Bain bisa meningkat hingga US$ 33 miliar pada tahun 2030.
Baca juga :65 Persen UMKM di Indonesia Belum Terdigitalisasi, Ini yang Menjadi Momok Mereka