Selular.ID – Berkat program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), emak-emak yang gagap teknologi atau Gaptek di Desa Sukarara, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini jadi melek digital.
Hal ini diungkapkan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Yosi Kurniawati yang tinggal di desa yang terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.
“Sebelum ada program BAKTI Kominfo, saya ini hanya seorang emak-emak yang punya usaha kuliner tetapi gaptek,” ujar Yosi kepada Selular, Rabu (5/10/2022).
“Tetapi setelah ada program BAKTI Kominfo, saya jadi melek digital dan bisa memasarkan produk saya secara online,” sambung pemilik usaha kuliner Ombak Food.
Lalu apa yang Bakti Kominfo lakukan di Desa Sukarara, Lombok Tengah, NTB ini?
TONTON JUGA:
Direktur LTI untuk Pemerintah dan Masyarakat BAKTI Kominfo, Danny Januar mengatakan jika sejak tahun 2019, Bakti menyediakan internet di Desa Sukarara.
“BAKTI Kominfo melakukan percepatan perluasan akses infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet khususnya di daerah yang belum memiliki akses internet atau blank spot,” katanya.
“Program ini sesuai dengan mandat Presiden Jokowi yang beliau sampaikan pada saat rapat kabinet terbatas tanggal 3 Agustus 2020,” sambungnya.
Baca juga: iPhone 14 Dianggap Gagal Deteksi Kecelakaan Mobil, Apple Buru-buru Beri Konfirmasi
Selain itu, Danny juga mengatakan isu digitalisasi yang juga menjadi katalisator utama sumber pertumbuhan perekonomian juga menjadi satu dari tiga agenda utama dalam G20.
Ada tiga agenda utama Presidensi G20 Indonesia, yakni pertama, arsitektur kesehatan global.
Lalu kedua, transformasi ekonomi berbasis digital dan ketiga, transisi energi dan berkelanjutan.
Untuk itu, pihak BAKTI Kominfo juga ingin mendukung agenda utama tersebut untuk bidang transformasi ekonomi berbasis digital khususnya di daerah tertinggal.
Danny menjelaskan BAKTI Kominfo tidak hanya menyediakan fasilitas internet di daerah blank spot di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) tetapi juga memberikan pelatihan.
Pelatihan ini bahkan terdiri dari 44 kurikulum selama enam bulan mulai dari pelatihan digital untuk sektor UMKM, pariwisata termasuk Bahasa Inggris hingga sektor kuliner.
“Jadi tidak hanya sekadar memberikan bantuan akses internet, tetapi juga memberikan pelatihan seperti marketing digital UMKM untuk mempromosikan desa dan produknya,” jelas Danny.
BAKTI Bangun 9113 BTS 4G
Baca juga: BAKTI Bangun 2.500 Lokasi Akses Internet Satelit Bersama Kacific