Selular.ID – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) targetkan lebih dari 7.000 BTS rampung tahun 2024, bagaimana dengan dana tersebut?
“Target kita ini nanti di 2024 itu 7.000-an titik di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) tidak ada blank spot dan mendapat akeses internet,” ujar Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo, Bambang Nugroho.
Namun menurut Nugi ada sejumlah tantangan yang mempengaruhi penyediaan akses internet di sejumlah tempat itu.
“Kita punya lokasi yang sudah on air itu ada 4321 lokasi secara skala nasional. Dan kita akan kejar di tahun 2024 itu 6000 site (revisi menjadi 7000),” jelasnya.
TONTON JUGA:
Tantangan yang pertama yakni lokasi yang berat, misalnya saja di Papua dan sejumlah wilayah Indonesia Timur yang lain.
Nugi juga menjelaskan masalah waktu dan kelengkapan alat yang membuat tim mereka bahkan harus bolak-balik ke daerah yang geografisnya sangat sulit.
Baca juga: BAKTI Kominfo Buat Emak-emak Gaptek di Desa Sukarara Jadi Melek Digital
Selain itu juga masalah pendanaan. Lalu bagaimana BAKTI Kominfo menyediakan dana untuk penyediaan internet di daerah terpencil ini?
BAKTI Kominfo selama ini menunggu pendanaan dari pemerintah khususnya Kementerian Keuangan untuk penyediaan akses internet di daerah 3T
Masalah lainnya yang bisa mempengaruhi pemenuhan target 7.000 BTS BAKTI adalah anggaran yang diberikan pemerintah lewat Kementerian Keuangan.
Tentunya ini tergantung juga pada ketersediaan anggarannya, karena kita anggarannya terbatas setiap tahun,” tutur Nugi.
Hal ini yang membuat BAKTI Kominfo harus menggandeng sejumlah perusahaan seperti Telkomsel hingga XL Axiata.
“Di Sumatera, kami menggandeng XL Axiata terkait bantuan sinyalnya dan di wilayah Indonesia Timur juga dengan Telkomsel,” kata Nugi.
“Jadi kami yang membangun BTS, tetapi untuk sinyalnya kami bekerjasama dengan beberapa perusahaan,” sambungnya.
Merdeka dari Blank Spot Internet
Baca juga: BAKTI Bangun 2.500 Lokasi Akses Internet Satelit Bersama Kacific
