Dengan kondisi yang penuh ketidakpastian, dan ekonomi yang melesu, apakah langkah serupa juga bakal ditempuh oleh Tokopedia?
Sebagai pemain nomor satu di industri e-commerce Indonesia, Tokopedia menegaskan tidak berencana untuk memangkas karyawannya.
Menurut PR Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya Lie, operasional perusahaan saat ini berjalan sebagai mana adanya.
“Tokopedia tetap menjalankan operasional sesuai agenda yang menjadi prioritas perusahaan, tanpa mengurangi jumlah karyawan”, tegas Ekhel.
Sebelumnya Co-Founder dan Director Tokopedia Leontinus Alpha Edison, menyebutkan bahwa SDM Tokopedia terus bertambah, didukung kondisi kerja yang stabil, meski badai
PHK massal tengah melanda start up di Tanah Air.
Sebelum pandemi corona, jumlah karyawan Tokopedia berjumlah 4.900 orang. Kini setelah hampir 2,5 tahun pandemi berlangsung justru bertambah menjadi 6.000 karyawan.
“Kita menerapkan prinsip kehati-hatian sudah sejak lama sih. Kita hiring ada alasannya, kalau terkait talent ya kita hitung dengan baik. Soalnya saya tidak mau asal hire,” kata Leon, Selasa (14/6/2022) lalu.
Bertumbuhnya SDM Tokopedia di tengah pandemi tak lepas dari strategi bisnis mereka yang memprioritaskan kelokalan dan dikenal dengan program “Hyperlocal”.
Seperti diketahui, sejak beberapa waktu lalu Tokopedia memperkenalkan Hyperlocal yang menerapkan teknologi geo-tagging untuk mendekatkan penjual dengan pembeli setempat.
Tujuannya agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh.
Terdapat berbagai program turunan Hyperlocal. Seperti Digitalisasi Pasar Tradisional, Sekolah Kilat Seller, hingga Mitra Tokopedia.
Baca juga: Ojo Dibanding-Bandingne, Ini Daftar Harga iPhone 14 di AS, Singapura dan Indonesia