Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Roadmap Alibaba Cloud Ungkap Investasi Global Rp15 Triliun

BACA JUGA

Selular.ID – Alibaba Cloud mengungkap roadmap strategis global di gelaran Summit 2022.

Perusahaan memperkenalkan beragam produk baru, investasi senilai USD1 miliar atau setara Rp15 triliun, serta peningkatan layanan pelanggan.

Inovasi teknologi produk baru

Dengan semakin banyak perusahaan yang beralih ke cloud dan peningkatan permintaan akan layanan cloud di lingkungan hybrid, Alibaba Cloud telah menyediakan secara global serangkaian produk infrastrukturnya yang telah terbukti, seperti database cloud-native multi-model, dan layanan cloud terdistribusi.

Rangkaian produk baru ini dihadirkan untuk memberikan pelanggan perusahaan cakupan layanan cloud yang lebih luas yang meliputi jaringan, penyimpanan, dan komputasi.

Cloud Enterprise Network (CEN) 2.0, menyediakan jaringan inteligensi skala global guna mendukung ekspansi perusahaan ke pasar dunia.

Kemudian ada produk penyimpanan yang disebut ESSD Auto PL, yang menyediakan layanan penyimpanan berbasis blok dan mendukung otomatisasi penskalaan bagi bisnis untuk menangani lonjakan traffic dalam hitungan detik.

Alibaba Cloud juga memperkenalkan ACK One (Platform Alibaba Cloud untuk Kontainer Cloud yang Terdistribusi), platform manajemen kontainer multi-region dan multi-cluster yang dapat menghadirkan konsistensi pengalaman pada manajemen implementasi dan operasional di perusahaan.

Terakhir, untuk mendukung kebutuhan perusahaan akan hybrid cloud, CloudBox mengintegrasikan teknologi infrastruktur cloud publik milik Alibaba Cloud seperti komputasi, penyimpanan, dan jaringan untuk memberikan pengelolaan sepenuhnya pada layanan cloud yang berada dekat dengan bisnis pelanggan.

Roadmap Alibaba Cloud Ungkap Investasi Global Rp15 Triliun
Selina Yuan, Alibaba Cloud Intelligence International President at Alibaba Cloud Summit 2022 (1)

Investasi sebesar USD1 miliar

Dengan pembaruan pada strategi ekosistem, Alibaba Cloud telah mengumumkan komitmennya untuk berinvestasi sebesar USD1 miliar (setara Rp15 triliun) guna mendukung inovasi teknologi mitra dan ekspansi pasar mereka bersama Alibaba Cloud dalam tiga tahun fiskal mendatang.

Investasi ini terdiri dari insentif finansial dan non-finansial seperti pendanaan, potongan harga, dan inisiatif go-to-market .

Untuk mempercepat pertumbuhan mitra, Alibaba Cloud juga meluncurkan program “Akselerator Regional” guna menyediakan model kolaborasi bisnis terlokalisasi kepada mitra yang beroperasi di pasar yang berbeda.

Model ini dirancang dengan memperhatikan beberapa aspek, seperti tingkat kematangan teknis pasar, fokus vertikal, kebutuhan digitalisasi dan tuntutan bisnis, dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan memperkuat keahlian teknis para mitra.

Mitra ekosistem dari Alibaba Cloud termasuk reseller (penjual eceran), mitra teknologi (ISV, SaaS dan SI), mitra layanan dan konsultasi dapat memperoleh manfaat dari program ini.

Baca Juga: Komitmen Alibaba Cloud di 2022, Beri Pelatihan Lebih dari 50.000 Talenta Digital Lokal

“Mitra kami selalu menjadi fokus utama bagi Alibaba Cloud. Kami mengubah strategi para mitra dengan memprioritaskan pertumbuhan mereka. Melalui upaya kami untuk terus mendukung ekspansi bisnis mereka, kami dapat membangun ekosistem inklusif yang bermanfaat bagi para mitra dan pelanggan kami,” kata Selina Yuan, Alibaba Cloud Intelligence International President.

Untuk mengatasi komplikasi dengan operasi bisnis internasional para mitra, Alibaba Cloud juga telah memperbarui program kolaborasinya dengan mitra ISV yang berfokus pada peningkatan kolaborasi tingkat industri, standarisasi proses go-to-market, dan percepatan integrasi solusi teknis untuk meningkatkan efisiensi.

Ke depannya, Alibaba Cloud berharap dapat merekrut lebih banyak layanan keuangan, ritel, internet, dan manufaktur ISV agar dapat memperkuat kerjasama guna menghadirkan inovasi kepada pelanggan dan pengembangan produk bersama.

Alibaba Cloud saat ini bekerja sama dengan hampir 11.000 mitra di seluruh dunia, termasuk Salesforce, VMware, Fortinet, IBM, Neo4j, dan lainnya.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU