Jumat, 1 Agustus 2025

Pelaku Bisnis Wajib Melek dan Adopsi Teknologi, Ini Penjelasannya

BACA JUGA

Selular.ID – Dunia teknologi semakin hari akan semakin terus berkembang mengikuti dengan kemajuan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.

Berbicara teknologi memang ada beberapa teknologi yang dirasa harus diadopsi, namun jika melihatnya lagi apakah harus dilakukan secara 100% atau hanya memanfaatkan beberapa.

Tapi tidak semua yang sudah mengadopsi teknologi tidak akan menjamin 100% semuanya akan maju, tergantung dari pemanfaatan dan maintenance yang dilakukan secara berkala.

Tetapi bisa digaris bawahi bahwa mengadopsi teknologi itu memang sangatlah penting.

Menurut laporan yang dilakukan oleh Bain & Company dan Meta, di wilayah Asia Tenggara ini adalah wilayah terdepan dalam mengadopsi teknologi masa depan.

Dalam hal ini bisa dikatakan mengadopsi fintech dan web3 yang termasuk tools terkait dengan penggunaan metaverse.

Selain itu dalam kategori e-wallet, cryptocurrency, dan Non Fungiable Token (NFT), di Asia teggara ini melihat adanya tingkatan penetrasi yan lebih tinggi dibandingkan dengan sebagian besar pasar lainnya.

Baca juga : Review Kecanggihan Teknologi Kamera OPPO Reno8 Dengan Menggunakan Sensor IMX709

Menuru Laporan, Indonesia juga terdepan di kurva regional dalam hal mengadopsi teknologi baru. Meskipun bisa dibilang masih tahap awal.

Metaverse bisa dibilang adalah salah satu dari sejumlah teknologi masa depan yang mendapatkan pijakan di banyak belahan dunia termasuk Indonesia.

Menariknya terkait Metaverse, responden di Indonesia telah menggunakan teknologi tersebut dalam satu tahun terakhir dengan mendapatkan daya tarik sebanyak 72%.

Fintech juga menguasai 60% pasar konsumen digital di Indonesia, dengan e-wallet dan internet banking menduduki peringkat tertinggi dalam kategori ini.

Lain itu variasi dalam jenis teknologi yang terkait dengan metaverse yang digunakan negara ini ialah Cryptocurrency sebanyak 46%, Augmented Reality sebanyak 34%, dunia virtual 29% ini di ikuti oleh NFT dan VR.

Dan kembali lagi mengapa mendadopsi technology itu sangat penting, Pieter Lydian selaku Country Direcctor Meta Indonesia memberikan contoh mengenai sebarapa pentingnya mengadopsi teknologi.

“Kita ambil contoh satu saja penggunaan Augmented Reality (AR), untuk saat ini AR dirasa masih sangat jamak, namun penggunaan AR ini dirasa sangat penting bagi pelaku bisnis” Kata Pieter.

“Misal saja perusahaan kosmetik memberikan technology AR filter untuk mencoba lipstiknya, lain itu juga barbershop yang memberikan teknologi yang sama dengan memberikan filter AR untuk mencoba potongan rambut, atau perusahaan clothing dapat mencoba baju baru, atau membeli tas jadi tau ukuran dan kecocokan jika dipakai sebelum merasakannya secara nyata.”

“Dan ini menjadikan pembeda dari brand yang sudah mengadopsi teknologi dengan brand perusahaan yang masih stagnan, meskipun akan ada kesenjangan, namun hal itu harus dilakukan.” Tutupnya Pieter.

Menurut penelitian tersebut, pengalaman teknologi terkait metaverse seperti augmented reality, virtual reality, dunia virtual, mata uang kripto, dan NFT akan berkembang dari aplikasi 2D yang banyak digunakan saat ini, menjadi pengalaman 3D virtual yang imersif dalam 2-3 tahun ke depan.

Studi ini memperkirakan virtual reality untuk ranah bisnis seperti pelatihan, pengembangan, ruang kerja dan penyelenggaraan acara sosial di dunia virtual akan tersedia di wilayah tersebut dalam 10-15 tahun ke depan.

Studi SYNC Asia Tenggara didasarkan pada survei yang melibatkan sekitar 16.000 konsumen digital dan mengumpulkan wawasan dari wawancara dengan lebih dari 20 Chief Experience Officer (CXO) di enam negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam pada kisaran usia diatas 15 tahun.

Baca juga : Dalam 1 Tahun, 22% Konsumen di Indonesia Telah Membeli Produk Hasil Dari Video Iklan Pendek

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU