Selular.ID – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH atau Perseroan) menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah dalam mata uang rupiah.
Hal ini IOH umumkan saat menyelenggarakan Investor Gathering terkait Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi IV Indosat Tahap I Tahun 2022 (Obligasi) dan Sukuk Ijarah IV Indosat Tahap I Tahun 2022 (Sukuk Ijarah), Kamis (15/9/2022).
Dana hasil penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah setelah dikurangi biaya penerbitan akan digunakan untuk membayar utang Perseroan dan biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio dalam mata uang Rupiah.
Perseroan membukukan Laba Bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2022 sebesar Rp3.260 miliar.
TONTON JUGA:
Selain itu, Perseroan juga membukukan kenaikan Pendapatan sebesar 50,3% untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2022 menjadi Rp22.527 miliar dari Rp14.984 miliar untuk periode yang sama tahun 2021.
Pada tahun 2022, Perseroan menyelesaikan proses merger yang meningkatkan keunggulan kompetitif dan memberikan nilai tambah lebih bagi seluruh pemangku kepentingan.
Baca juga: Indosat HiFi Resmi Hadir, Ini Daftar Harga 4 Internet Rumahan dari Operator Selular
Dengan penggabungan kedua perusahaan tersebut, Perseroan memutuskan untuk mempertahankan dua merek yang kedua perusahaan tersebut miliki, yaitu IM3 dan Tri.
Setelah merger, pelanggan Perseroan meningkat sebesar 59,7% menjadi 96,2 juta pelanggan per akhir Juni 2022.
Perluasan basis pelanggan Perseroan diikuti oleh pertumbuhan trafik data yang kuat sebesar 98,2% dibandingkan Juni 2021.
Jangkauan jaringan Perseroan juga meningkat, seiring dengan peningkatan jumlah BTS 4G menjadi 123.901, mendukung kemampuan Perseroan dalam menangani peningkatan trafik yang tinggi.
Nilai Obligasi dan Sukuk Ijarah IOH
Baca juga: Gantikan GIG, Layanan Internet Rumahan Indosat HiFi Mulai Mengudara, Ini Daftar Harga Berlangganan
