Manda menjelaskan regulasi yang komperhensif dan tidak mengekang inovasi menjadi landasan bagi pelaku pasar industri kripto.
Para pelaku masih bisa mengembangakan bisnisnya, mencakup perdagangan fisik aset kripto, startup blockchain, Web3 dan lainnya.
Terlebih potensi bisnis di dalam negeri masih menjanjikan.
“Keterbukaan pemerintah ini sangat baik untuk pertumbuhan industri kripto dan blockchain,” papar Manda.
“Namun, perlu beberapa adjustment untuk memperkuat ketahanan industri menuju ke arah yang lebih transparan, efisien, dan efektif.”
“Ke depannya, tentu memiliki visi menciptakan industri aset kripto yang sehat,” terangnya.
Dalam laporan Forex Suggest, Indonesia disebut terapkan tarif pajak kripto yang terendah, mengambil tempat kedua sebagai negara yang membebankan investor retail hanya 0,1% pajak capital gain atas keuntungan kripto.
Transaksi kripto juga dikenakan pajak pertambahan nilai di Indonesia berdasarkan undang-undang baru ini.
Industri aset kripto di Indonesia saat ini terus mengalami pertumbuhan, walaupun ada dampak yang signifikan dari situasi bear market yang banyak disebut sebagai crypto winter.
Melihat situasi market yang sangat volatil ini, tentu diperlukan keputusan-keputusan yang rasional untuk tetap terus bertahan dalam memperkuat industri.
Secara global, adanya tren sejumlah exchanger yang mulai terguncang karena terdampak oleh kondisi pasar yang bearish.
Saat ini, terjadi sejumlah platform exchange kripto dengan skala kecil, rela perusahaan kripto yang lebih besar akuisisi.
Di sisi lain, ada fenomena exchange kripto yang bisnisnya menyiratkan tanda-tanda akan kolaps.
“Maka dari itu, perlu penguatan regulasi yang tepat untuk membuat industri semakin sehat dan mampu bertahan dari situasi saat ini,” harap Manda.
“Kami selalu mendukung semua stakeholder menciptakan iklim ekosistem yang sangat sehat, efisien, efektif,” tandasnya.
Baca juga: Pilih Beli Tablet Kelas Atas atau Laptop Murah Berkualitas? Simak Dulu Penjelasannya