Selular.ID – Permintaan ponsel Samsung menurun pada periode April hingga Juni 2022.
Prediksinya, penurunan pengapalan ponsel Samsung yakni 16% berbanding kuartal sebelumnya jadi 61 juta unit.
Sebelumnya, Samsung bakal mempublikasikan laporan keuangannya untuk kuartal 2 atau Q2 2022.
Analis memperkirakan adanya peningkatan operating profit berbanding periode yang sama tahun sebelumnya.
TONTON JUGA:
Peningkatan operating profit itu terjadi meski adanya penurunan pada bisnis consumer electronic.
Misalnya pengapalan ponsel Samsung diprediksi menurun menjadi 61 juta unit pada periode April-Juni, yang artinya turun 16% dibanding kuartal sebelumnya.
Baca juga: 5 HP Murah Suport 5G dan NFC Bulan Juni 2022, Harga Mulai Rp2 Jutaan
Alhasil operating profit dari bisnis ini diprediksi menjadi USD 2 miliar (KRW 2,6 triliun), atau turun KRW 600 miliar dibanding tahun lalu.
Ada juga bisnis panel layar Samsung yang mengalami penurunan permintaan, dengan prediksi operating profit USD 760 juta (KRW 1 triliun).
Hal ini berarti turun dari KRW 1,3 triliun tahun lalu.
Baca juga: 5 HP Di Bawah Rp1 Jutaan yang Cocok Untuk Anak Sekolahan
Penurunan perangkat elektronik rumahan
Bahkan penurunan dari perangkat elektronik rumahan, prediksinya lebih besar, dengan operating profit turun hampir setengahnya menjadi KRW 500 miliar.
Sisi baiknya, bisnis chip Samsung mengalami peningkatan yang signifikan untuk menutupi penurunan di bisnis lainnya.
Analis memperkirakan adanya peningkatan operating profit 42% menjadi USD 7,5 miliar (KRW 9,8 triliun).
Pengapalan chip DRAM meningkat 9% dan permintaan chip flash NAND meningkat 2% berbanding tahun lalu.
Sebelumnya, Samsung mulai memproduksi chip 3nm yang akan menawarkan performa lebih kencang dan efisien.
Dengan mulainya proses produksi ini, Samsung berhasil melangkahi kompetitor utamanya, TSMC.
Samsung mengatakan proses fabrikasi ini 45% lebih hemat daya, memberikan performa 23% lebih kencang, dan memiliki area permukaan yang 16% lebih kecil ketimbang pemrosesan 5nm sebelumnya.
Secara total, penjualan total Samsung pada Q2 perkiraannya mencapai USD 58,4 miliar (KRW 76,8 triliun) atau naik 20,5%, dengan operating profit mencapai USD 11 miliar (KRW 14,5 triliun), naik 15,6% berbanding Q2 2021.
Namun ini masih merupakan perkiraan analis, dan angka pastinya baru akan terlihat saat Samsung mengeluarkan laporan finansialnya pada Kamis (7/7/2022) ini. (Sumber: GSMArena)