Selular.ID – Chromebook akan dilarang di sekolah-sekolah seluruh negara karena masalah kebijakan data.
Maka dari itu, Google perlu buat beberapa perubahan signifikan jika ingin terus menguasai pasar pendidikan dengan Chromebook.
Seperti yang diketahui, Chromebook mendominasi pasar pendidikan di seluruh dunia.
Karena mesinnya sederhana, murah, dan lebih aman daripada kebanyakan sistem berbasis Windows, menjadikannya ideal untuk sekolah.
Baca Juga: Penjualan Laptop dan Tablet Menguat di Q1 2022, Chromebook Anjlok
Namun, baru-baru ini Google dapat menghadapi beberapa masalah serius di Denmark.
Karena Laporan TechCrunch, Chromebook dilarang setidaknya satu distrik Sekolah Denmark, dan peneliti keamanan yang bertanggung jawab atas larangan tersebut.
Kabarnya Pejabat Denmark yakin bahwa larangan pengunaan Chromebook akan menyebar ke seluruh negeri.
Badan perlindungan data Denmark, Datatilsynet, menemukan bahwa sistem Google Workspace yaitu Gmail, Dokumen, Kalender, dan Drive.
Memungkinkan data sensitif ditransfer ke luar Uni Eropa untuk tujuan dukungan. Jika benar, ini akan melanggar aturan privasi data GDPR.
Baca Juga: Ahli Ungkap Nasib Google, WhatsApp Hingga Facebook Jika Diblokir Pemerintah
Distrik Helsingr, Denmark memiliki waktu hingga 3 Agustus untuk menghapus semua data yang terpengaruh, tetapi larangan tersebut segera berlaku.
Hal tersebut langsung ditanggapi pihak Google melalui Techcrunch.
“Kami tahu bahwa siswa dan sekolah mengharapkan teknologi yang mereka gunakan mematuhi hukum, bertanggung jawab, dan aman. Itulah sebabnya, Google berinvestasi dalam praktik terbaik privasi dan penilaian risiko yang cermat, dan membuat dokumentasi kami tersedia secara luas sehingga siapa pun dapat melihat bagaimana kami membantu organisasi untuk mematuhi GDPR.” Kata Jubir Google
Ia Menambahkan, “Sekolah memiliki data mereka sendiri. Kami hanya memproses data mereka sesuai dengan kontrak kami dengan mereka. Di Workspace for Education, data siswa tidak pernah digunakan untuk iklan atau tujuan komersial lainnya. Organisasi independen telah mengaudit layanan kami, dan kami terus meninjau praktik kami untuk mempertahankan standar keselamatan dan kepatuhan setinggi mungkin.” Tutupnya
Meski dikalim oleh Denmark segera dilarang oleh seluruh dunia, namun di Indonesia sendiri masih belum ada kabar terbaru, terkait masalah tersebut.
Malahan Google baru saja selesai berurusan dengan Kominfo untuk pendaftaran PSE Indonesia yang akan ditutup 21 Juli.