Selular.ID – Dhost, penyedia layanan neutral hosting dalam ruangan di Indonesia, Mengklaim bahwa Infrastrukturnya lebih cepat mengadopsi 5G.
Chong Min, Chief Executive Officer dhost, menngungkap bahwa punya 800 titik ketersediaan infrasturktur di 80 kota Indonesia.
Meski saat ini masih mencangkup jaringan 4G tapi, perusahaan yakin akan lebih cepat transformasi ke 5G.
“Ada lebih dari 800 titik ketersediaan, 80 kota. Tapi fokusnya masih 4g dan 3g, jadi saat kita mau berubah ke 5g kita punya landasan yang cepat untuk segera berubah.” Ujar Chong.
Baca Juga: SpaceX Ungkap Interferensi 5G Perusahaan Televisi Bisa Merusak Jaringan Starlink
Ia juga menambahkan apalagi dengan diharuskankan perusahaan telko untuk beralih jaringan ke 5G, itu akan menjadi peluang bagi perusaah untuk semakin maju.
“Dengan diharuskannya perusahaan telco untuk mengembangkan modernisasi jaringan ke 5G, maka itu akan jadi peluang dhost untuk bisa memajukan perusahaannya.” tambahnya
Dengan membawa teknologi terbaru, dhost ingin menjawab permasalahan bisnis yang dihadapi perusahaan.
Pengumuman dhost ini sejalan dengan fokus transformasi digital yang dijalankan pemerintah Indonesia, yaitu Infrastruktur Digital, Pemerintahan Digital, Ekonomi Digital, dan Masyarakat Digital.
Baca Juga: Bukan 5G, XL Axiata Siapkan Jaringan 4G di Motocross Sumbawa
Solusi teknologi holistik dari dhost mencakup seluruh aspek perjalanan transformasi digital dariberbagai sektor:
- Neutral hosting (in-building)
- Penyedia konektivitas nirkabel untuk area tertentu dan properti
- Solusi teknologi untuk industri (contoh: pengaturan infrastruktur TIK)
- Infrastruktur 5G (Edge Computing & OpenRAN)
Perusahaan tersebut sudah berdiri di Indonesia dan menjalankan bisnis infrastruktur telko dengan strategi program ‘Tower Sharing’ sejak 15 tahun yang lalu.
Selain itu, dhost juga melakukan akuisisi dan konsolidasi aset-aset infrastruktur telekomunikasi.
Klien-klien dan mitra bisnis dari dhost termasuk operator telko terbesar di Indonesia, antara lain Telkomsel, Indosat Ooredoo, Tri, XL Axiata, Smartfren dan Internux.
Chong min menutup dengan memuji perkembangan Internet di Indonesia yang mulai berkembang bersamaan dengan kebijakan pemerintah selama ini.
“Perkembangan internet di Indonesia sudah banyak perkembangan, atas dar banyaknya kebijakan pemerintah sebelumnya” Tutup Chong.