Selular.ID – Kominfo secara tegas akan menggalakan PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) Lingkup Privat. Tujuannya agar masyarakat semakin aman.
Pada (27/06) Kominfo menyelenggarakan Konferensi Pers perkembangan dan penjelasan lanjutan terkait Kewajiban Pendaftaran PSE Lingkup Privat.
Melalui Samuel Abrijani, selaku Direktur Aptika Kekominfo, menjelaskan bahwa ternyata PSE itu penting untuk melidungi masyarakat, jangan sampai seperti kasus pinjol.
“Pertama kalau untuk masyarakat, pastinya adalah bagaimana melindungi masyarakat sebagai konsumen. kita masih ingat kasus pinjol kan, banyak juga yang ga terdaftar.” tutur Samuel.
Baca Juga: Menkominfo Sudah Beri Izin Starlink Masuk ke Indonesia, Ini Tanggapan Telkom
Ia juga menjelaskan bahwa dengan dibuatnya PSE, memiliki keuntungan bagi masyarakat agar bisa menentukan brand yang asli dengan yang tidak.
“Kalau ada yg meniru brandingnya, itu kita kan bisa melakukan verifikasi, oh yang asli yang ini.” tegas Samuel.
Ia menambahkan “banyak sekali kan masyarakat saat ini yg mudah tertipu. ada namanya aplikasi yg mirip-mirip atau website yg mirip-mirip, Itu yg kita pertegas.”
Samuel juga menjabarkan bagaimana penyedia platform yang sudah terdaftar maupun tidak, Ia juga menambahkan jika ada yang tidak mematuhi PSE yang dibuat oleh Kominfo.
Baca Juga: Jaringan 5G di Indonesia Masih Belum Jelas, Ini Kata Kominfo
“terkait sanksi, dari teguran, tertulis sampai pemblokiran, baik sementara sampai permanen, sementara maksudnya bisa diaktifkan lagi. mereka sudah memenuhi kewajibannya itu akan diaktifkan lagi.” Ujar Samuel
“Tadi yang daftar sudah saya sampaikan, 4634 total. yang lokal itu 4559, PSE internasional itu 75, dan ada sekitar 2.569 yang perlu memperbarui data-datanya, karena ada persyaratan yang lainnya dimintakan di PerMen (peraturan Menteri) NO 5 tahun 2020”. Tambahnya
Ia melanjutkan dengan menjelaskan syarat yang ada dalam OSS, Kominfo bisa mengukurnya dari segi ekonominya.
“Syaratnya ada di dalam OSS . jadi nama perusahaan, aplikasinya apa, melakukan apa, kira-kira berapa pelanggannya di Indonesia, transaksinya berapa, tahun lalu berapa, tahun depan berapa prediksinya.” Imbuhnya
“Kita bisa mengukur aja ekonominya dan ada panduannya, kami juga buatkan panduannya, step by step, ada videonya juga. dari bahasa indonesia maupun inggris.” tutupnya