Hal ini guna membangun pertahanan siber yang kuat dan memberikan kenyamanan bagi para pengguna Zoom.
Zoom pun mengaktifkan Vulnerability Disclosure Program (VDP) atau program keterbukaan
publik yang memungkinkan siapa saja melaporkan adanya kerentanan dalam sistem Zoom.
Tidak hanya para ahli keamanan siber yang sudah mapan tetapi juga penggunanya.
Keterbukaan ini turut memperlancar aliran laporan dan memungkinkan tim-tim terkait di Zoom untuk menangani laporan tersebut dengan cepat.
Yang pada akhirnya membuat penanganan gangguan lebih cepat dan menghasilkan produk yang lebih aman.
Dalam program itu, Zoom juga mengimplementasikan “Bounty Menu” yang menampilkan nilai hadiah kepada para ahli.
Hal ini berdasarkan jenis kerentanan sistem yang ada serta dampak bahaya pada infrastruktur dan pengguna Zoom.
“Kami telah belajar dan bertumbuh pesat di 2021, dan kami bersemangat untuk mengembangkan upaya dan kerja keras ini bersama para hacker yang etis di tahun 2022,” ujar Head of APAC Zoom, Ricky Kapur.
“Tim Zoom akan terus berkomitmen meningkatkan keamanan siber Zoom guna memberikan pengalaman yang terbaik bagi para pengguna,” sambungnya.
Baca juga: Cara Membuat Tampilan Latar Belakang di Zoom Menjadi Blur
