Selular.ID – Raksasa e-commerce Asia Tenggara, Shopee harus menelan pil pahit. Langkah ekspansi yang dilakukan ke India berujung pada kegagalan.
Penarikan Shopee dari negeri Sharukh Khan itu, efektif mulai 29 Maret 2022, terjadi beberapa minggu setelah unit bisnis yang sama juga hengkang dari Prancis.
Namun berbeda dengan Perancis yang terbilang adem ayem, mundurnya Shopee dari India tak lama berselang setelah negara itu melarang Free Fire, aplikasi game populer milik SEA Limited, induk usaha Shopee.
Baca Juga: Jejaring Bisnis Shopee, Berjaya di Indonesia Boncos di India
Dalam pernyataan resminya, Shopee yang berkantor pusat di Singapura, menyebutkan bahwa penarikan dilakukan “mengingat ketidakpastian pasar global” dan bahwa perusahaan akan membuat “prosesnya semulus mungkin”.
SEA Limited pada awal Maret lalu mengatakan pertumbuhan pendapatan dari bisnis e-commerce diperkirakan akan berkurang setengahnya menjadi sekitar 76% pada tahun ini, dibandingkan pertumbuhan yang melejit hingga 157% pada 2021.
SEA berkilah terdapat lebih sedikit pembelian dan keterlibatan lebih banyak pesaing online lainnya yang muncul di sejumlah negara imbas pandemi covid-19.
Sekedar diketahui, bisnis Shopee di India dimulai pada Oktober 2021.
Sebagai bagian dari dorongan internasional yang agresif, Shopee mulai memperluas pasar ke Eropa, Asia Selatan dan Amerika Latin (Brasil, Chili, Kolombia, dan Meksiko).
Sebelumnya Shopee telah menggurita di Asia Tenggara (Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura). Bahkan di Indonesia, sejak kemunculannya pada 2015 silam, Shopee telah menjelma menjadi platform e-commerce terbesar, mengungguli pemain top lain, seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan BliBli.
Sejak kehadirannya di India, Shopee dengan cepat merekrut penjual lokal, meluncurkan situs web dan aplikasi belanja. Pasar e-commerce India yang tumbuh cepat telah didominasi oleh dua pemain utama asal AS, yaitu Amazon dan Flipkart Walmart.
Tumbuh pada tingkat yang eksponensial, nilai pasar industri e-commerce di India, baru bernilai 22 miliar dolar AS pada 2018. Namun angkanya diperkirakan terus meningkat mencapai 200 miliar dolar AS pada 2027. Kue besar inilah yang membuat Shopee mencoba peruntungan di sana.
Baca Juga: Cara Membayar TikTok Shop Melalui ShopeePay, DANA dan OVO
Sejauh ini tidak ada bukti yang jelas bahwa keputusan Shopee menarik diri dari India didasarkan pada tekanan pemerintah atau keputusan operasional lainnya, kata analis Citi Alicia Yap.
“Keputusan mengenai Shopee India ini tidak ada hubungannya dengan masalah regulasi,” kata juru bicara Shopee, seperti dilansir dari laman media Hong Kong terkemuka, SCMP (29/3).
Namun tak dapat dipungkiri, keputusan Shopee untuk keluar dari India sebagian dipicu oleh pengawasan peraturan yang lebih ketat yang membuat aplikasi game besutan SEA, Free Fire dilarang sebagai bagian dari tindakan keras terhadap perusahaan yang diduga mengirim data ke server yang ditempatkan di China.
SEA sendiri dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya tidak mentransfer atau menyimpan data pengguna India di China. Sejauh ini, pihak berwenang Singapura juga telah menyampaikan keprihatinan kepada India atas larangan tersebut, menanyakan mengapa SEA menjadi sasaran.
Halaman berikutnya