Pada leg pertama, Pep Guardiola sempat frustasi sebab gagal menembus pertahanan berlapis Atletico hingga pertengahan babak kedua.
Namun, pada menit 70, De Bruyne menceploskan bola ke pojok bawah gawang Jan Oblak.
“Tidak ada ruang. Ini masalah kesabaran, saya memberitahu pemain di babak pertama bahwa kami bertindak benar, dan permainan pecah di paruh kedua.
Saya rasa, laga akan serupa di Madrid (ATM tetap bertahan total).
Kami mengira mereka akan bermain 3-5-2, lalu mereka tampil dengan 5-5-0, sebuah (formasi) yang sejak zaman purba dan hingga hari ini sulit untuk diserang,” kata Guardiola.
Di sisi lain, meski kalah 1-0 di leg pertama serta gagal menciptakan satu saja tembakan percobaan di laga tersebut, Diego Simeone, pelatih Atletico Madrid enggan menyerah.
Menurutnya, harus ada pendekatan yang sedikit lebih baik dari laga sebelumnya.
Di sisi lain, pelatih asal Argentina itu juga menyadari sulitnya menghadapi Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola.
Ia bahkan menyebut City sebagai tim terbaik di dunia.
“Ini duel (180 menit) yang panjang, terbagi menjadi dua pertandingan di Etihad dan di kandang.
Tidak masalah bagi mereka, mereka bermain dengan cara yang sama, seberapa jauh kami bisa melangkah? Sejauh yang kami bisa,” ujar Simeone.
HEAD TO HEAD
Baca juga: Daftar Harga iPhone Bulan April 2022, Ada Sejumlah Promo Menarik
