Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Jejaring Bisnis Shopee, Berjaya di Indonesia Boncos di India

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Shopee Gagal Taklukkan Pasar India

Berbeda dengan Indonesia, di mana perusahaan tengah mengalami pertumbuhan yang gilang gemilang dalam waktu terbilang singkat, di India Shopee justru babak belur dan gagal menaklukkan pasar e-commerce setempat.

Pada Senin (28/3), induk usaha Shopee, SEA mengumumkan bahwa pihaknya menarik diri dari pasar ritel India hanya beberapa bulan setelah memulai operasi di sana.

Sebelumnya, Shopee juga telah mundur dari pasar e-commerce Perancis. Ini adalah kemunduran kedua bulan ini dalam upaya ekspansi di luar negeri, karena perusahaan yang merugi menghadapi prospek pertumbuhan yang lemah.

Penarikan dari India efektif mulai 29 Maret 2022, terjadi beberapa minggu setelah unit bisnis yang sama juga hengkang dari Prancis. Namun khusus India, cabutnya Shopee tak berselang lama setelah negara itu melarang aplikasi game populer milik SEA, Free Fire.

Setelah larangan tersebut, nilai pasar SEA yang terdaftar di bursa New York anjlok hingga $16 miliar hanya dalam satu hari perdagangan, menyebabkan sejumlah investor memotong kepemilikan di perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu.

Shopee mengatakan dalam sebuah pernyataan penarikannya dilakukan “mengingat ketidakpastian pasar global” dan bahwa perusahaan akan membuat “prosesnya semulus mungkin”.

Baca Juga: ShopeePay Memastikan Bisa Digunakan di Semua Kode QRIS

SEA pada awal Maret lalu mengatakan pertumbuhan pendapatan dari bisnis e-commerce diperkirakan akan berkurang setengahnya menjadi sekitar 76% pada tahun ini, dibandingkan pertumbuhan yang melejit hingga 157% pada 2021.

SEA beralasan terdapat lebih sedikit pembelian dan keterlibatan lebih banyak pesaing online lainnya yang muncul di sejumlah negara imbas pandemi covid-19.

“Karena pergeseran drastis dalam sentimen pasar terhadap saham yang sedang tumbuh, semua perusahaan e-commerce saat ini berada di bawah tekanan nyata untuk setidaknya mencapai titik impas sesegera mungkin,” kata analis ekuitas LightStream Research Oshadhi Kumarasiri, yang menerbitkan di platform Smartkarma.

Pasca keluar dari pasar India, Saham SEA di bursa AS turun 3,2% menjadi $112,35 dalam perdagangan sore (28/3). Saham perusahaan juga telah turun 11% pada Januari lalu setelah raksasa teknologi China Tencent mengumumkan akan menjual 14,5 juta saham di grup tersebut.

Reuters melaporkan, kapitalisasi pasar SEA pada akhir 2021 mencapai $200 miliar. Namun kini turun menjadi $64,76 miliar pada Maret 2022.

Sekedar diketahui, bisnis Shopee di India dimulai pada Oktober 2021. Sebagai bagian dari dorongan internasional yang agresif, Shopee mulai memperluas pasar ke Eropa, Asia Selatan dan Amerika Latin, setelah sebelumnya menggurita di Asia Tenggara (Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura). Selain India, Shopee juga merambah Brasil, Chili, Kolombia, dan Meksiko.

Sejak kehadirannya di India, Shopee dengan cepat merekrut penjual lokal, meluncurkan situs web dan aplikasi belanja. Pasar e-commerce India yang tumbuh cepat telah didominasi oleh dua pemain, yaitu Amazon dan Flipkart Walmart.

Tumbuh pada tingkat yang eksponensial, nilai pasar industri e-commerce di India, baru bernilai 22 miliar dolar AS pada 2018. Namun angkanya diperkirakan terus meningkat mencapai 200 miliar dolar AS pada 2027.

Baca Juga: Tokopedia dan Shopee Gelar Promo Ramadan, Gratis Ongkir hingga Diskon 99%

Halaman berikutnya

Shopee Dituduh Mengorbankan Data dan Keamanan Warga India

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU