Selular.ID – Februari lalu dua operator selular, XL Axiata dan Indosat Ooredoo telah menyampaikan laporan kinerja sepanjang 2021.
Kedua operator terbesar kedua dan ketiga di Indonesia itu, berhasil menjaga performa keuangan, meskipun kompetisi di industri tetap sangat ketat, dan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih imbas pandemi Covid-19.
Publikasi XL Axiata berselang seminggu sebelum laporan keuangan yang sama disampaikan oleh Indosat Ooredoo. Jadi, mari kita mulai paparan kinerja dari XL Axiata.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan sepanjang 2021, pihaknya berhasil meningkatkan kekuatan jaringan yang pada akhirnya mendorong efisiensi bisnis dan peningkatan penjualan.
“Kami telah membelanjakan capex yang lebih besar pada 2021 demi meningkatkan kualitas jaringan serta meningkatkan digitalisasi”, ujar Dian, Senin (21/2/2022).
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Catat Laba Rp6,7 Triliun di 2021
Menurut Dian, fokus XL Axiata bukan untuk merespon persaingan tarif layanan, tetapi lebih pada memberikan customer experience terbaik dan menciptakan nilai bagi pelanggan.
Tercatat, XL Axiata membukukan pendapatan sebesar Rp 26,8 triliun dengan laba bersih Rp 1,3 triliun pada 2021. Ini adalah laba bersih tertinggi yang diraih perusahaan sejak 2013.
Peningkatan kinerja tersebut, tak lepas dari pembangunan jaringan yang dilakukan secara massif. Hingga akhir 2021, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 162.282 unit, dengan BTS 4G meningkat menjadi 77.204.
Sementara itu, fiberisasi yang sejak lama digencarkan XL telah mencakup lebih dari 50% site. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 458 kota/kabupaten.
Meningkatnya kekuatan jaringan, mendorong penggunaan layanan data yang lebih tinggi oleh pelanggan. Sepanjang 2021, trafik data XL Axiata meningkat pesat hingga naik 34% (YoY) mencapai 6.549 petabyte. Hal ini sejalan dengan kecepatan akses internet yang meningkat hingga 20% sejak awal 2021.
Selain peningkatan laba bersih, XL Axiata juga mampu meningkatkan kontribusi pendapatan data menjadi 94%, yang merupakan tertinggi di industri. Pendapatan data per akhir 2021 tercatat sebesar Rp 23,42 triliun.
Anak perusahaan Axiata Malaysia itu, juga berhasil menjaga ARPU blended di angka Rp 36.000. Sedangkan dari sisi jumlah pelanggan, hingga akhir 2021 mencapai 57,9 juta dan tingkat penetrasi smartphone meningkat sebesar 4% (YoY) menjadi 92%.
“Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan menjaga perkembangan pelanggan yang sehat,” pungkas Dian.
Baca Juga: Implementasi 5G Kelas Dunia, Indosat Ooredoo Hutchison Gandeng Sejumlah Mitra
Halaman berikutnya