Selular.ID – Pertumbuhan lender atau investor perempuan di Investree tercatat naik sebesar 55% YOY sejak 2020 hingga 2021.
Catatan tersebut juga sebagai bukti jika minat masyarakat untuk melakukan pendanaan melalui fintech lending terus meningkat.
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi menceritakan sepanjang 2021, terdapat 2.948 investor perempuan yang aktif mendanai berbagai macam produk pendanaan Investree mulai dari pendanaan pinjaman, reksa dana, maupun Surat Berharga Negara Elektronik (e-SBN).
“Hal itu juga menunjukkan ketertarikan kesadaran perempuan di Indonesia untuk menambah imbal hasil melalui aktivitas pendanaan sudah semakin tinggi dan diimplementasikan pada platform alternatif berbasis digital,” terang Adrian.
Baca juga: Indonesia Darurat Talenta Digital, Ovo Gelar Fintech Academy
Menilik kondisi nasional sekarang, Buku Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan outstanding pinjaman mencapai 95% YOY di mana peningkatan ini mencerminkan tingginya minat masyarakat dalam memberikan pendanaan melalui fintech lending.
“Apalagi di Investree, masyarakat dapat berkontribusi secara langsung terhadap pertumbuhan pelaku UMKM karena pendanaan pinjaman oleh para Lender di Investree disalurkan kepada Borrower yang membutuhkan modal kerja/produktif bagi keberlangsungan bisnis mereka,” lanjutnya.
Saat ini jumlah Lender aktif di Investree ada lebih dari 24 ribu di mana 35%-nya atau sebanyak 8.528 terdiri dari Lender aktif perempuan.
Angka itu terus bertambah karena semakin ke sini, tren pendanaan oleh perempuan kian meningkat diikuti dengan beragamnya layanan yang dapat diakses secara mudah dan cepat seperti aplikasi mobile Investree for Lender.
Baca juga: Pinjol Ilegal Rusak Persepsi Masyarakat Terhadap Fintech, AFTECH Tekankan Sosialisasi dan Edukasi
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan perempuan tertarik melakukan pendanaan adalah variasi instrumennya.
“Di Investree sendiri, Lender bisa memilih mendanai pinjaman, berinvestasi reksa dana, atau membeli e-SBN. Secara YOY, terdapat peningkatan jumlah Lender perempuan yang membeli produk e-SBN–tumbuh dari 46% menjadi 51%. Jadi, peran serta Lender perempuan sangat nyata,” tutup Adrian.