Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Masihkah Tarif (Murah) Menjadi Penentu Persaingan Operator di Era 5G?

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Tiga Syarat Industri Selular Kembali Sehat

Apa boleh buat, penerapan tarif murah masih terbilang marak, meski Indonesia sudah memasuki era 5G. Padahal, revenue dari data adalah masa depan dari industri padat modal ini.

Operator sebenarnya menyadari bahwa praktek tersebut tidak menguntungkan. Namun, kompetisi yang ketat, membuat sebagian operator seolah tak punya pilihan, selain menjadikan harga sebagai instrumen untuk meraih pelanggan.

Saat ini tarif paket data retail kebanyakan masih di bawah ongkos produksi. Alhasil, operator pun terjebak pada efek gunting (scissor effect), di mana trafik data melesat tinggi, namun revenue operator datar-datar saja.

Menurut Dirut Telkom Ririek Adriansyah, tarif murah memang terkesan menguntungkan bagi konsumen. Apalagi jika tarif murah itu ditawarkan oleh banyak operator, sehingga konsumen dengan mudah berpindah dari satu operator ke operator lain.

“Namun, dalam jangka menengah dan panjang, penerapan tarif murah akan berdampak buruk karena mengganggu arus keuangan sehingga operator tak akan bisa mengembangkan layanan”, ujar Ririek.

Baca Juga: BAKTI Gandeng Telkomsel dan XL Axiata, Garap BTS 4G di 7.904 Desa 3T

Ririek mengatakan, industri selular seharusnya belajar dari merebaknya perang tarif pada 2007 – 2011, yang membuat kinerja sebagian operator menjadi berdarah-darah.

Meski demikian, Ririek menyebutkan bahwa industri selular masih punya harapan untuk kembali sehat. Penerapan tarif yang rasional menjadi awal dari upaya tersebut.

“Hal ini juga penting demi mengedukasi konsumen. Apalagi di era data, konsumen lebih menempatkan coverage dan stabilitas, sebagai prioritas utama dalam mengakses internet”, ujar Ririek.

Meski pertumbuhan industri selular kini terbilang melambat, namun konsumsi layanan data yang melonjak, diyakini akan menjadi penyelamat bagi operator di masa depan.

Untuk itu, Ririek menegaskan, operator perlu menempatkan persaingan non tarif dan menawarkan beragam layanan bernilai tambah demi menarik konsumen.

Jika ingin kembali sehat, Ririek menegaskan bahwa industri selular harus konsisten dengan tiga syarat.

Pertama, penerapan tarif harus affordable. Tidak berarti harus murah tapi terjangkau oleh masyarakat. Jika terlalu murah namun tidak wajar, maka selintas bagus untuk konsumen.

Namun itu hanya bersifat jangka pendek, karena jangka panjangnya operator terancam bangkrut dan bisa tutup sehingga layanan akan terputus, tidak tersedia lagi.

Kedua, harus sustainable. Artinya, industri harus sustain atau berkelanjutan. Operator yang beroperasi harus mampu bertahan. Karena jika collapse, masyarakat juga akan dirugikan atau kualitas layanan bisa menurun.

Ketiga, harus merata. Artinya, operator harus membangun di semua wilayah sehingga ketersediaan layanan menjadi merata ke seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini kondisinya belum semua operator melakukan pembangunan yang merata, sesuai lisensi yang dimiliki. Alhasil, kondisi itu memunculkan kesenjangan digital. Masih banyak wilayah lain di Indonesia yang belum tercover layanan internet operator. Terutama daerah 3T (Terpencil, Terluar, Terdepan).

Berdasarkan laporan Kementerian Kominfo, hingga September 2021, sebanyak 12.500 desa di Indonesia masih belum mendapatkan akses internet 4G.

Di sisi lain, mengutip data Internetworldstats, pengguna internet di Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Dengan jumlah tersebut, Indonesia berada di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di Asia, setelah China dan India.

Baca Juga: Tak Ingin Kecewakan Pelanggan, Smartfren Cari Momentum Tepat Gelar Layanan 5G

Sayangnya, hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), menunjukkan pengguna internet masih terpusat di Jawa.

Dibandingkan wilayah lainnya, pulau terpadat di Indonesia itu, menyumbang 41,7% dari total 73,3%  pengguna di seluruh Indonesia per September 2021.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU