Jakarta, Selular.ID – PT Link Net Tbk dengan brand First Media, mengungumkan telah bertransformasi ke Cisco Routed Optical Networking, guna mencapai perluasan jaringan ke kecepatan 400G per panjang gelombang.
Perluasan ini juga mendukung peningkatan permintaan Bandwidth dari perumahan dengan jaringan kabel Fiber-To-The-Home (FTTH), pelanggan korporasi optik metro, serta lingkungan kerja baru yang kini menggunakan sistem hybrid.
Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk, Marlo Budiman mengatakan, solusi-solusi yang hadir di pasaran saat ini biasanya membutuhkan dua atau tiga platform berbeda untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, termasuk Link Net.
Baca juga: Implementasi 5G Merata di 2025, Kominfo: Kuncinya Tepat Waktu dan Sasaran
“Solusi Cisco Routed Optical Networking ini menyatukan IP dan Optik sehingga menyederhanakan jaringan kami dengan solusi yang lebih efisien dan lebih efektif secara keseluruhan, dan pada akhirnya dapat mengoptimalkan pemanfaatan capex dan opex kami,” ujarnya.
Marlo melanjutkan, dunia yang ditinggali saat ini semakin terhubung (hyper-connected) dan terdistribusi sehingga sangat bergantung pada konektivitas dibandingkan sebelumnya.
Hal ini membuat tim teknologi informasi (TI) menghadapi tantangan untuk memberikan pengalaman digital yang optimal kepada pengguna di mana pun dan kapan pun mereka membutuhkan akses.
“Konvergensi jaringan IP dan Optik merupakan langkah awal menuju Routed Optical Networking (RON) masa depan yang berbasis standar terbuka. Link Net akan mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan panjang gelombang yang lebih tinggi dan lebih efisien serta ketersediaan tinggi (high availability) dari jaringan yang lebih terukur (scalable) dan terkonvergensi,” timpal Country Head, Indonesia Service Provider Business Cisco, Meygin Agustina.
Saat ini, Link Net mengimplementasikan solusi Cisco NCS 2015 dengan transponder 400G dalam jaringan DWDM berbasis Flex Spectrum, colorless-directionless-contentionless dengan memanfaatkan restorasi jaringan optik melalui pengalihan spektrum.
Link Net juga menggunakan router seri ASR 9000 di jaringan inti dan agregasi dengan antarmuka LightSpeed Plus densitas tinggi Terabit untuk mendukung 400GE.
Untuk mendukung 2.5Tbps di jaringan metro dan perluasan ke 2.6Tbps untuk jaringan long-haul, Link Net juga akan melakukan migrasi jaringan 100G ke 400G per panjang gelombang dengan menggabungkan jaringan IP dan Optik.
Baca juga: Masihkah Tarif (Murah) Menjadi Penentu Persaingan Operator di Era 5G?
Pemodelan dan penilaian awal Routed Optical Networking telah dilakukan menggunakan traffic modelling dan capacity planning Link Net, yang menghasilkan penggunaan optik koheren ZR dan ZR+ di platform router ASR.
Marlo menuturkan untuk mendapatkan manajemen jaringan yang kuat, Link Net mengadopsi Evolved Programmable Network Management (EPNM).
Sementara itu, Link Net saat ini sedang mengevaluasi Cisco Crosswork Hierarchical Controller, yang sebelumnya dikenal sebagai Sedona NetFusion Solution.
Evaluasi dilakukan sebagai persiapan untuk membangun alat otomatisasi dan orkestrasi multi-layer yang memungkinkan kelancaran migrasi dan mempermudah operasi.