Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Cara WhatsApp Mendapat Uang Meski Gratiskan Aplikasi ke Penggunanya

BACA JUGA

Dulu WhatsApp pernah menerapkan kebijakan biaya berlangganan pada pengguna sebesar 1 dolar AS per tahun (sekitar Rp14.000).

Biaya berlangganan tersebut menjadi sumber pendapatan WhatsApp kala itu.

Adanya penerapan kebijakan biaya berlangganan tersebut, pendapatan WhatsApp jadi lebih mudah untuk dibaca.

Misalnya, WhatsApp punya pengguna 10 orang maka pendapatan yang diperoleh adalah 10 dolar AS.

Namun pada tahun 2016, Meta sebagai induk perusahaan WhatsApp menghentikan kebijakan biaya berlangganan itu.

WhatsApp akhirnya menjadi aplikasi pesan instan yang sepenuhnnya gratis.

Aplikasi yang tercipta sejak 2009 oleh Brian Acton and Jan Koum, memang terdesain sebagai platform perpesanan yang lebih murah untuk menyaingi SMS.

WhatsApp tidak punya “barang dagangan” yang bisa pengguna beli di aplikasi, misal token, koin, dan sebagainya.

Bahkan, WhatsApp juga tidak memasukkan iklan untuk memonetisasi platform, seperti yang Line dan WeChat lakukan.

Selular.ID lansir dari KompasTekno pada tahun 2016, Jan Koum pendiri sekaligus CEO WhatsApp kala itu berjanji tidak akan menyelipkan iklan di platform-nya.

“Bagaimana WhatsApp bisa tetap beroperasi tanpa ada pemasukan. Apakah bakal ada iklan dari pihak ketiga? Jawabannya tidak,” kata Koum.

Pendapatan WhatsApp

Baca juga: 10 Laptop Rp3 Jutaan Terbaik Tahun 2022, Sudah SSD hingga Full HD

Halaman Selanjutnya

Dengan ketiadaan biaya langganan dan skema monetisasi…

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU