Selular.ID – Demi mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terus meningkat ini, pemerintah mencanangkan program digitalisasi dengan target sebanyak 30 juta pelaku UMKM masuk dalam ekosistem digital pada tahun 2024.
Meskipun menjadi tantangan yang tidak mudah, program ini harus tetap dilaksanakan demi perbaikan struktur ekonomi nasional yang didominasi oleh sektor usaha tersebut.
Untuk menjawab tantangan tersebutlah, Tjufoo hadir di Indonesia.
Sebagai startup brand aggregator yang mengusung konsep House of Brands, Tjufoo gerak cepat mengakuisisi brand lokal pada kategori Direct to Consumer atau berjualan tanpa perantara.
TJ Tham, Co-Founder and Chief Executive Officer Tjufoo menyatakan berkomitmen penuh untuk meningkatkan level UMKM Indonesia.
“Situasi pandemi yang menghantam UMKM membuat mereka tak mampu bertahan walau secara perlahan telah go-digital. Kami hadir untuk memperkuat pondasi bisnis UMKM di Indonesia melalui ekosistem digital yang telah kami bangun,” ujar TJ Tham.
Baca Juga: Dukung UMKM Go Digital, IDCloudhost Tawarkan Solusi Bikin Website Murah, Hanya Rp5.000!
Hingga akhir 2021, Tjufoo telah meningkatkan performa brand-brand yang telah bergabung dalam ekosistem digitalnya.
Dengan dukungan tim yang berpengalaman serta semua teknologi yang diperlukan oleh UMKM, Tjufoo mendukung brand untuk memperkuat elemen-elemen penting dalam bisnis, yaitu marketing dan operasional.
Dari segi marketing, Tjufoo mendukung UMKM untuk membangun infrastruktur dalam memperkuat brand building serta menggencarkan digital optimisation mereka.
Dengan begini, brand diharapkan mampu lebih dekat dengan konsumen untuk tujuan bisnis yang lebih besar.
Dari segi operasional, Tjufoo memberikan dukungan untuk pada kebutuhan internal bisnis dalam mengotomasi pengelolaan tenaga kerja, inventoris, konsumen, merchandising, layanan pengadaan, hingga menyelaraskan seluruh proses operasi agar efektif dan efisien.
Di tahun ini, Tjufoo berencana untuk mempercepat pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia dengan mengakuisisi brand-brand lokal potensial.
Permodalan masih menjadi masalah kompleks yang selalu dihadapi oleh para pengusaha UMKM di Indonesia.
“Untuk itu, kami berkomitmen untuk mengembangkan UMKM dan brand lokal dari berbagai kategori dan level dengan berinvestasi pada modal pengembangan usaha dengan nilai akuisisi sebesar Rp1,8 triliun yang akan segera kami jalankan sebagai rencana jangka pendek. Dengan dukungan permodalan ini, kami berharap Indonesia mampu menelurkan ratusan brand lokal yang dapat bersaing di pasar global,” tambah TJ Tham.
Baca Juga: Andalkan Dua Fitur, UCan Pinjaman Digital Jangkau UMKM dan Perorangan
Untuk bisa bertumbuh secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan zaman, Tjufoo juga senantiasa memberikan mentoring dari individu-individu unggul perusahaan lintas sektor besar seperti Apple, Grab, Amazon, SAP, dan JP Morgan.
“Semakin banyak diskusi yang kami lakukan dengan pelaku UMKM, kami melihat mereka sangat membutuhkan dukungan tim untuk mentoring dan pendampingan. Mentoring dan pendampingan yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan panduan yang solid untuk kebutuhan usaha jangka panjang,” tutur TJ Tham yang juga merupakan Founding Team dari Grab.
Dengan kombinasi wawasan bisnis yang luas akan pasar regional dan pemahaman yang mendalam tertang pasar Indonesia, TJ Tham menjadi orang dibalik kuatnya tim lokal dalam membangun dan mengembangkan layanan GrabBike dan GrabWheels di Indonesia sejak pertama kali diluncurkan.
“Tjufoo sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki misi yang sama yaitu meningkatkan skala bisnis UMKM. Untuk itu, mari bersama-sama membangkitkan perekonomian pasca pandemi melalui digitalisasi UMKM,” tutup TJ Tham.
Baca Juga: Grab dan KPPU Gelar Pelatihan Tata Kelola Bisnis yang Baik untuk UMKM