Tantangan pendidikan
Dengan dimulainya sistem belajar hybrid, pemicu stress para guru dapat didasari oleh tantangan untuk menegakkan kembali norma perilaku dan partisipasi siswa di dalam kelas mungkin cukup sulit dan menantang, terlebih setelah satu tahun melakukan pembelajaran jarak jauh.
Dengan perubahan besar dalam sistem belajar mengajar beberapa tahun terakhir, tahun ajaran baru pasca pandemi yang sebentar lagi akan datang juga seringkali berdampak pada kesehatan mental para pengajar yang tidak terkait dengan virus, melainkan stres.
Baca Juga: Smartphone RAM 4GB Harga Rp1 Jutaan Untuk PJJ
Beberapa cara software manajemen kelas dapat membantu guru mengurangi stres di
kelas, sebagai berikut:
1. Agar siswa yang telah menyelesaikan lebih awal dapat diberikan tugas lanjutan dan mencegah mereka untuk mengganggu siswa lain, guru dapat memeriksa progres siswa selama tugas tertentu.
2. Mengarahkan siswa yang menyelesaikan lebih awal, guru dapat menggunakan fitur pesan langsung agar siswa dapat diberikan tugas lanjutan dan mencegah mereka untuk mengganggu siswa lain.
3. Bisa menetapkan pemfilteran web untuk memungkinkan guru dan tim TI memutuskan situs dan aplikasi mana yang aktif atau tidak bagi siswa,
4. Software manajemen kelas dapat memungkinkan guru untuk menjangkau dan mencegah perilaku tersebut secara satu-ke-satu atau satu-ke-beberapa.
5. Mengembalikan fokus siswa, dimana guru dapat mengosongkan layar siswa untuk mengalihkan perhatian ke diri mereka sendiri. Mereka juga dapat mendorong situs web dan aplikasi langsung perangkat siswa agar semua orang dapat dengan cepat membuka halaman yang sama selama pembelajaran berlangsung
6. Mendorong kepercayaan diri siswa. Banyak siswa yang merasa tidak nyaman berpartisipasi dalam pembelajaran atau mengajukan pertanyaan di lingkungan kelas. Fitur pesan langsung yang tersedia memungkinkan para siswa ini untuk menghubungi guru secara diam-diam, dan guru dapat dengan lebih baik menangani kebutuhan para siswa ini.
