Jakarta, Selular.ID – Duta YouTube Creators for Change 2020 dari Indonesia merilis serangkaian video dan kampanye tentang isu-isu sosial yang pelik sambil menggalakkan kesadaran, toleransi, dan empati.
Keempat duta baru yang dipilih karena semangat dan dedikasi mereka untuk menciptakan perubahan sosial itu, yaitu, Najwa Shihab, SkinnyIndonesian24, Clarine Hayes, dan Menjadi Manusia, menggunakan platform mereka untuk membagikan pesan yang kuat tentang isu-isu yang sedang berkembang seperti cyberbullying, ujaran kebencian, pemberdayaan perempuan, dan ekstremisme.
YouTube Creators for Change adalah sebuah program global yang didedikasikan untuk memperbanyak dan menggaungkan suara-suara positif di YouTube yang mencoba mengatasi isu-isu sosial yang pelik serta mempromosikan kesadaran, toleransi, dan empati di channel YouTube mereka.
Mulai dari melawan ujaran kebencian, mengatasi xenofobia dan ekstremisme, atau sekadar menunjukkan pentingnya untuk lebih bertoleransi dan berempati terhadap sesama, para kreator ini membantu memicu perubahan sosial yang positif di antara basis penggemar mereka, baik yang ada di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, bersama dengan United Nations Development Programme (UNDP), Uni Eropa, dan agensi perubahan sosial Love Frankie, duta yang terpilih dari Asia-Pasifik mendapatkan kesempatan untuk menghadiri serangkaian workshop yang diadakan oleh para pakar, antara lain dari LSM dan otoritas di bidang pendidikan, serta bimbingan selama 3 bulan dari sesama duta dan pakar lain. Sejak pertama kali diadakan pada 2016, sejauh ini sudah ada 9 duta dan 5 fellow dari Indonesia.
Berikut adalah daftar lengkap video dan kampanye yang dirilis oleh Duta YouTube Creators for Change 2020:
1. “The Invisible Heroes” oleh Narasi TV
Tema: Toleransi
Desk. : Video ini berbicara tentang bagaimana orang-orang yang telah menjadi korban ekstremisme, konflik, dan stereotipe berjuang untuk mengatasi trauma akibat pengalaman mereka. Dalam video ini, Najwa Shihab membagikan pandangan dan opininya. Ia menekankan bahwa semua bentuk kekerasan tidak bisa diterima dan meyakinkan target audiensnya untuk menolak ideologi yang keliru serta mengambil tindakan dengan cara ikut bersuara jika mereka mengalami hal yang sama.
2. “Jawaban Nadiem Makarim” oleh SkinnyIndonesian24
Tema: Cyberbullying
Desk. : Dalam video ini, Andovi dan Jovial berbicara tentang sebuah komentar menyentak di salah satu postingan mereka, yang menggugah SkinnyIndonesian24 untuk melakukan sesuatu. Namun mereka tidak hanya ingin mengubah satu orang saja, mereka ingin membuat perubahan yang sistemis. Untuk itu, mereka bertemu dengan Menteri Pendidikan untuk mendiskusikan kurikulum tentang ujaran kebencian online dan cyberbullying.
3. “Stop Victim Blaming” oleh Clarin Hayes
Tema: Kekerasan online berbasis gender
Desk. : Video ini dibuat berdasarkan kisah nyata seorang korban kekerasan online berbasis gender. Ceritanya adalah tentang seorang gadis remaja yang menjadi korban pornografi balas dendam setelah putus dengan pacarnya. Ia merasa hidupnya hancur akibat tekanan dari teman-temannya, dan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan hidupnya setelah mendapatkan dukungan dari teman-teman dan keluarganya.
4. “Dua Detik” oleh Menjadi Manusia
Tema: Cyberbullying
Desk. : Film pendek ini bercerita tentang seorang anak perempuan dan ayahnya. Hidup mereka sangat sederhana. Sebagai seorang gadis kecil, ia bermimpi untuk menjadi model. Namun realitas dari usaha untuk mewujudkan impiannya lain dengan apa yang ia harapkan. Ia menjadi korban cyberbullying setelah beberapa orang yang tidak ia kenal mulai berkomentar tentang hidupnya. Tanpa kita ketahui, kata-kata yang mungkin sepele bagi kita bisa sangat berpengaruh terhadap kehidupan orang lain.