Jakarta, Selular.ID – Sebelum pandemi covid-19 melanda Negeri Paman Sam, Nintendo Switch dijual seharga USD299 atau berkisar Rp4,8 juta.
Namun ditengah mewabahnya virus itu, konsol game itu dihargai USD399 berkisar Rp6,6 juta.
Walaupun mengalami kenaikan harga, namun seperti dilaporkan GameSpot, Switch sulit ditemukan, bahkan banyak toko yang kehabisan stok barangnya. Sekalipun ada, harganya lebih mahal dari biasanya.
Kelangkaan terjadi karena ada masalah dalam proses suplai. AS memang tidak menetapkan pembatasan wilayah atau lockdown, tetapi pabrik yang mendatangkan Switch ke sana berasal dari China.
Seperti diketahui China masih terus dilanda corona. Akibatnya banyak pabrik di sana yang memutuskan untuk menutup sementara operasionalnya.
Dan Amerika Serikat merupakan pasar terbesar Nintendo Switch, porsinya mencapai 43 persen sementara Eropa 27 persen dan pasar lokal (Jepang) hanya 21 persen.
Baca Juga : Nintendo Switch Mulai Langka di Bulan April Imbas Virus Korona
Perusahaan asal Jepang tersebut pun meminta maaf atas masalahnya dan mengatakan akan terus memantau situasi terkait virus corona.
Bahkan konsol bertema Animal Crossing yang baru diumumkan minggu lalu, ketersediaan pre-ordernya akan diundur ke tanggal yang masih belum ditentukan.