Jakarta, Selular.ID – Facebook ternyata tetap melacak pengguna yang telah menonaktifkan akunnya di platform. Sepertinya hak privasi benar-benar tidak diindahkan oleh perusahaan Mark Zuckerberg.
Setelah serangkaian kebocoran data dan disusul masalah keamanan, sekarang, berkat laporan CNET, kita tahu kalau Facebook juga tetap melacak dan menyimpan data pengguna yang telah menonaktifkan akun mereka.
Ketika pengguna ingin ‘membuang’ Facebook, jejaring sosial memyediakan dua opsi: menonaktifkan atau menghapus akun mereka.
Wajar jika kebanyakan orang mengira, ketika mereka memilih salah satunya, Facebook akan berhenti mengumpulkan dan menargetkan mereka secara aktif dengan iklan. Ternyata mereka salah.
Saat berbicara dengan CNET, Facebook menyatakan bahwa opsi untuk menonaktifkan akun seseorang adalah menyembunyikan akun dari orang lain secara online. Menurut perusahaan, pengaturan itu tidak pernah menjadi sarana untuk privasi data.
Yang memperburuk situasi ini adalah Facebook tidak menguraikan praktik ini dalam kebijakan datanya. Dokumen menonaktifkan akun mengisyaratkan Anda sebagai sarana privasi, tetapi jaringan sosial tidak menyatakan pengumpulan data lanjutan.
Jejaring sosial dapat terus melacak pengguna di internet menggunakan Facebook Audience Network. Berkat tombol Bagikan Facebook di lebih dari 275 juta situs web, konglomerat online itu masih bisa mengumpulkan data tentang Anda untuk dibagikan ke pengiklan.
Jadi sekarang, jika Anda ingin Facebook melacak Anda lebih sedikit, taruhan terbaiknya (dan satu-satunya) adalah menghapus akun.
Sayangnya, raksasa online itu telah terbukti mengumpulkan data di hampir semua orang yang online. Tidak masalah jika Anda memiliki akun Facebook atau tidak.
Dan perlu diingat, Facebook menunggu 30 hari untuk menghapus data Anda dari server-nya. Jejaring sosial hanya bersiaga kalau-kalau Anda memutuskan untuk kembali. Jadi selama 30 hari tersebut, Facebook akan terus melacak dan mengumpulkan data Anda.