Jakarta, Selular.ID – Pasca berakhirnya program registrasi ulang prabayar pada Rabu (28/2/2018), seluruh operator kehilangan pelanggan dalam jumlah yang cukup signifikan. Tak terkecuali dengan Telkomsel.
Di akhir 2017, jumlah keseluruhan pelanggan Telkomsel mencapai 196 juta. Namun total yang mendaftar ulang baru 140 juta. Berarti operator yang memiliki coverage terluas ini susut sekitar 56 juta pengguna.
Baca juga: Membandingkan Pelanggan Operator, Sebelum dan Sesudah Registrasi Ulang Prabayar
Menurut Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, menurunnya jumlah pelanggan adalah hal yang wajar. Pasalnya, struktur pasar Indonesia memang didominasi oleh pelanggan pra bayar. Jumlahnya pun sangat signifikan, mencapai 90%.
Meski kehilangan sekitar 56 juta pelanggan, Ririek mengaku tak khawatir.
“Penciutan pelanggan dengan sendirinya akan mendorong terciptanya pelanggan yang loyal sekaligus high value costumer. Bukan pelanggan yang senang berpindah operator karena iming-iming bonus pulsa atau data. Ujung-ujungnya hal ini akan menyehatkan industri”, ujar Ririek.
Meski demikian, Ririek mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya edukasi dan sosialisasi karena masih banyak pelanggan yang belum mengetahui program ini. Dengan tenggat waktu yang diberikan hingga akhir April nanti, pihaknya akan terus menggenjot program sosialiasi kepada pelanggan.
“Untuk hal ini kita tengah maksimalkan semua saluran komunikasi agar pelanggan aware,” katanya.
Salah satu bentuk keseriusan Telkomsel agar pelanggan melakukan regitrasi ulang dilakukan Manajemen Telkomsel wilayah operasional Area Jabotabek, Banten hingga Jawa Barat.
Baca juga: Telkomsel Blusukan Sosialisasi Registrasi Prabayar
Kegiatan yang dikemas dengan menggelar sesi sosialisasi dan kunjungan langsung ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman secara lebih mendalam kepada pelanggan mengenai aturan tersebut, serta menghadirkan kemudahan bagi pelanggan yang belum memiliki waktu luang yang cukup untuk melakukan proses registrasi ulang kartu prabayar.
Pemilihan lokasi kunjungan ini menyasar pelanggan yang ada di sejumlah titik keramaian seperti pemukiman padat, pasar tradisional, insitusi pendidikan, perkantoran hingga kawasan industri.