Jakarta, Selular.ID – Vivo menandai tahun 2018 dengan menghadirkan fitur pemindai sidik jari bawah layar atau In-Display Fingerprint Technology bersama Synaptics. Kehadiran teknologi ini pun menjadikan Vivo sebagai produsen pertama di-dunia yang membenamkan teknologi tersebut pada smartphone siap produksi. Konsistensi Vivo dalam inovasi fitur ini tidak lepas dari tim Riset dan Pengembangan (R&D) independen Vivo yang tersebar di 7 negara.
Saat ini, Vivo memiliki 7 pusat penelitian dan pengembangan, yaitu: Beijing, Shenzhen, Hanzou, Nanjing, Chang’an di China, serta San Diego dan Sillicon Valley di Amerika Serikat.
Pusat R&D Vivo di Hangzhou mengambil peran khusus untuk inovasi pada aspek fotografi smartphone. Terintegrasi dengan pusat R&D di San Diego dan Sillicon Valley, Amerika Serikat, teknologi fotografi yang mencakup algoritma dan aspek fundamental lainnya terus dikembangkan, termasuk untuk V-series yang menjadi seri unggulan Vivo di Indonesia. Salah satu inovasinya adalah smartphone dengan resolusi kamera depan terbesar 24MP, yang telah dibenamkan pada V7+, serta Vivo V7.
Edy Kusuma, Brand Manager Vivo Indonesia menyatakan, sejak awal berdiri pada tahun 2009, inovasi pada kamera, musik, dengan desain stylish telah menjadi fokus Vivo di pasar global, termasuk Indonesia. Dengan target audiens anak muda, inovasi yang kontinyu pun menjadi kekuatan Vivo menghadapi persaingan dipasar smartphone yang semakin sengit.
Mengenai potensi dibukanya pusat riset dan pengembangan Vivo di Indonesia, Edy menyatakan bahwa saat ini Vivo memantapkan dulu basis produksi untuk memenuhi permintaan domestik. Rencana investasi lainnya kedepan, termasuk pengembangan pusat riset dan pengembangan, terus dipertimbangkan.
Edy menambahkan, konsumen Indonesia juga memberikan kontribusi penting bagi pengembangan teknologi dan riset pasar Vivo.
Baca juga: Besok, Vivo Umumkan Smartphone Pertama dengan Pemindai Sidik Jari di Layar
“Konsumen Indonesia yang sangat beragam juga menjadi inspirasi, inovasi teknologi apa selanjutnya yang harus dihadirkan Vivo untuk pasar Asia Tenggara,” imbuhnya.
Sebagai brand dengan motto “berani menghadirkan yang terbaik, sambil terus menciptakan kejutan”, langkah inovasi Vivo selanjutnya pada tahun 2018 akan menambah semarak kompetisi pasar smartphone global, sekaligus menarik untuk terus diikuti.
Dengan 1600 personil khusus R&D Vivo memastikan rangkaian produk yang dihadirkannya memiliki kualitas dengan standar global yang ditunjang dengan sertfikasi International Quality System Authentication of ISO9002 yang telah dikantonginya, serta prosedur inspeksi lainnya secara kontinyu.