Jakarta, Selular.ID – Meski mendapatkan tekanan kuat karena persaingan dan tren perubahan pasar, Lenovo Group mengatakan unit mobile-nya mencapai kinerja seperti yang diharapkan sepanjang 2017. Perusahaan mengakui mengambil pandangan jangka panjang mengenai bisnis ini, demikian laporan Reuters.
Vendor yang berbasis di China tersebut mengakuinya tidak akan mencapai titik impas di kuartal terakhir 2017, yang sebelumnya menjadi target perusahaan. Pendapatan untuk unit mobile, yang menjual perangkat yang menggunakan merek Lenovo dan Motorola, turun 5 persen tahun ke tahun menjadi USD 2,1 miliar.
Amerika Latin adalah wilayah terbaik, dengan pertumbuhan pendapatan 37 persen dan profitabilitas yang kuat. Begitu pun merek Moto mendapatkan posisi yang semakin bagus di pasar Eropa. Pengiriman di kawasan ini naik 23 persen tahun ke tahun.
Lenovo menyebutkan, pengiriman di Amerika Utara tumbuh, didorong oleh kesuksesan awal dalam model mainstream dibarengfi dengan ekspansi jaringan operator. Walaupun diakui lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk mempertajam posisinya di pasar high-end.
Namun di negara-negara emerging market terutama Asia Pasifik, kinerja Lenovo belum sepenuhnya menggembirakan. Transisi merek dari Lenovo ke Motorola, dibarengi persaingan yang ketat dengan vendor lainnya, berdampak pada keseluruhan pengiriman, yang turun 18 persen tahun ke tahun.
Di negeri asalnya China, Lenovo terus menyempurnakan strategi produknya agar sesuai dengan pasar lokal untuk pertumbuhan di masa depan. Pendapatan dan pengiriman Lenovo di pasar terbesar ponsel di di dunia itu terus menurun.
Selama tiga bulan, kerugian operasional pra-pajak dari unit sebesar USD 92 juta turun dari USD112 juta tahun ke tahun. Perusahaan menyebutkan pengendalian biaya yang lebih baik, walaupun kenaikan biaya komponen terus menciptakan tekanan.
Berbeda dengan unit mobile yang masih menghadapi jalan terjal, pendapatan di unit PC dan smart devices tumbuh 7,6 persen menjadi USD9,3 miliar, menandai kuartal kelima pertumbuhan pendapatan tahunan dari tahun ke tahun.
Perusahaan tersebut mengirimkan 15,7 juta unit PC, tetap secara year-on-year. Pendapatan pra-pajak sebesar USD416 juta turun dari USD431 juta dibandingkan periode 2016.
Pada tingkat kelompok, Lenovo Group melaporkan kerugian yang timbul dari pemegang saham sebesar USD 289 juta, dibandingkan dengan keuntungan sebesar USD 98 juta. Sebanyak USD 400 juta harus dikeluarkan oleh perusahaan terkait dengan reformasi pajak AS.
Pendapatan pra-pajak sebesar USD 150 juta, naik 48 persen, dikatakan menandai pertumbuhan tahun pertama dalam lima kuartal, dengan pendapatan sebesar USD 12,9 miliar, naik 6 persen, tertinggi selama tiga tahun.