Yogyakarta, Selular.ID – Banyak platform dan aplikasi transportasi dan biasanya fokus ke transportasi udara dan darat. Bahkan, di Indonesia, belum ada yang menyentuh transportasi laut padahal ini merupakan salah satu sarana angkutan umum yang juga murah dan menjangkau semua kalangan.
Berangkat dari kondisi tersebut, programer IT yang lama tinggal di Singapura, Ali Sadikin mendirikan Marlin Booking yang fokus pada sistem transportasi laut serta penjualan tiket kapal laut. Ia dibantu beberapa teman sejak tahun 2016 jatuh-bangun merintis usaha berbasis online tersebut sampai akhirnya mendapat sejumlah penghargaan.
“Saya dianggap orang gila karena berani meninggalkan pekerjaan di Singapura yang secara finansial sungguh menggiurkan. Gaji di sana kalau dikurskan sudah setara dengan direktur utama perusahaan besar di Indonesia,” ungkap Ali mengawali cerita proses pendirian Marlin Booking.
Hampir semua orang, termasuk keluarganya, tidak mendukung langkahnya keluar dari pekerjaan di Singapura. Namun tekadnya begitu kuat, ia ingin kembali ke Indonesia dan memberi makna pada keluarga, lingkungan dan masyarakat. Ia tak ingin bekerja sebagai karyawan meskipun gajinya besar. Ia pun lantas memutar otak, mencari ide yang sesuai dengan bidangnya teknologi informasi.
Ali ketemu dengan teman-temannya di kampung halaman, Batam, Kepulauan Riau. Setelah berdiskusi dengan banyak orang, muncul gagasan untuk membuat platform dan aplikasi transportasi laut. Ini sejalan dengan keinginan pemerintah yang akan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Tidak mengherankan karena Indonesia negara kepulauan yang sebagian besar kawasannya perairan.
Ciptakan Sistem
Idenya juga karena pengalaman selama ini menyeberan dari Batam ke Singapura melalui laut. Menurut Ali, dalam setahun jutaan orang menyeberang dari dan ke Singapura. Kapal feri setiap saat berangkat dan pulang dari Negeri Singa tersebut. Traffic sangat padat, inilah yang juga membuatnya makin bersemangat menciptakan platform – bukan sekadar aplikasi jualan tiket – tetapi sistem yang mampu memajukan transportasi laut.
“Ada banyak pelabuhan di Indonesia dan belum memiliki sistem yang baik. Kami mencoba membuat sistem agar pelabuhan-pelabuhan itu kelak menjadi seperti bandara atau stasiun kereta api yang sekarang dapat dinikmati semua orang,” tandasnya.
Selain aplikasi berjualan tiket kapal laut, Ali dan teman-temannya menggagas sistem yang terpadu dalam transportasi air. Seluruh pelabuhan menurut Ali harus terkoneksi dalam jaringan, sistem kedatangan dan keberangkatan tertata rapi, pembelian tiket mudah, kapal selalu dalam perawatan berkala sehingga benar-benar aman bagi penumpang.
Platform dan aplikasi yang dikembangkan Marlin Booking akhirnya membuat banyak pihak melirik. Bahkan putra mantan Presiden BJ Habibie yakni Ilham Habibie sangat tertarik dengan gagasan anak-anak muda mengembangkan secara nyata poros maritim sehingga ia bersedia menjadi penasehat. Dalam peresmian Branc Office Marlin Booking di Jalan Godean, Yogyakarta, Ilham berhalangan hadir namun mengirimkan ucapan melalui rekaman video.
“Kedatangan kami sekaligus membuka kantor di sini karena Jogjakarta gudangnya perguruan tinggi yang tentu banyak melahirkan anak-anak muda kreatif. Dan terbukti benar, mereka yang kami rekrut ternyata jago di bidangnya mulai dari IT sampai keuangan dan manajemen,” tandas Ali.
Perlahan tetapi pasti, Marlin yang digawangi anak-anak muda tumbuh dan berkembang. Ali dan teman-temannya bertekad mengenalkan Indonesia sebagai poros maritim ke seluruh dunia. Dalam pertemuan di Silicon Valley beberapa bulan lagi, ia akan mengkampanyekan hal tersebut. Di sana bakal hadir tokoh-tokoh berpengaruh di dunia yang peduli dengan perkembangan teknologi informasi yang bermanfaat bagi umat manusia.