Jakarta,Selular.ID – Microsoft mendapatkan banyak klaim bahwa pengumpulan data Windows 10 masih bersifat agresif. Sampai sekarang ini, Microsoft masih menghadapi tantangan hukum langsung mengenai bagaimana mereka menangani informasi para penggunanya.
Seperti Selular lansir dari laman Engadget, Senin (16/10), The Netherlands Data Protection Authority telah menetapkan bahwa Windows 10 melanggar undang-undang perlindungan data negara.
Otoritas perlindungan data tersebut menduga bahwa Microsoft tidak jelas menginformasikan kepada penggunanya tentang jenis data yang digunakan dan alasan mengapa data tersebut dibutuhkan.
Selain itu, para pejabat meyakini bahwa pengaturan default Windows mencegah penggunanya untuk menawarkan persetujuan yang benar terhadap pengumpulan data.
Windows secara otomatis berbagi data secara penuh selama proses instalasi, dan mendorong penggunanya untuk hanya menerima persyaratan tersebut.
Ada juga yang berpendapat bahwa pembaruan pembuat konten tidak menghormati beberapa preferensi privasi pengguna, dan Microsoft Edge terus mengumpulkan aplikasi dan data penjelajahan menggunakan pengaturan standar.
Microsoft berencana bekerja sama dengan otoritas untuk menangani pelanggaran hukum yang terjadi, meskipun sengketa tersebut menunjukan bahwa kedua belah pihak tidak akan mencapai kesepakatan dalam waktu dekat.
Apapun yang terjadi, klaim dari Belanda ini bisa saja berimplikasi luas. Kecuali jika Microsoft bersedia membuat versi Windows 10 dengan perubahan privasi hanya untuk Belanda.
Tetapi, Anda mungkin akan melihat Microsoft mengubah kebijakan pengumpulan data di seluruh dunia.
