Jakarta, Selular.ID – Tak dapat dipungkiri, setelah 4G teknologi selular generasi kelima atau 5G, akan menjadi standar baru industri telekomunikasi global. Jika di era 4G, Telia Sonera patut berbangga karena lewat dukungan perusahaan penyedia jaringan, Ericsson, operator asal Skandinavia itu menjadi yang pertama meluncurkan layanan 4G secara komersial di dunia pada 2009.
Namun kelak predikat operator pertama yang meluncurkan 5G, bisa jadi bukan lagi Telia Sonera, melainkan operator asal Jerman Deutsche Telekom (DT).
Lewat dukungan vendor jaringan asal China Huawei, Deutsche Telekom baru saja sukses meluncurkan jaringan 5G pra-standar di Berlin pusat. Sebuah langkah yang digambarkan oleh perusahaan sebagai jaringan pertama 5G di Eropa.
Dalam sebuah pernyataan bersama, perusahaan mengatakan bahwa koneksi tersebut menggunakan spesifikasi 3GPP terbaru untuk memberikan koneksi 2Gb/s melalui spektrum 3.7GHz. Ini akan memungkinkan aplikasi area luas dan memperbaiki cakupan dalam ruangan.
Jaringan itu menggunakan teknologi pra-5G berdasarkan standar yang dikembangkan untuk Radio Baru non-mandiri. Jaringan menggunakan LTE sebagai basis sementara teknologi 5G NR memberikan peningkatan kecepatan data dan mengurangi latensi.
Menurut Bruno Jacobfeuerborn, CTO Deutsche Telkom, pencapaian tersebut menunjukkan bahwa Deutsche Telekom telah mengambil langkah penting pertama menuju peluncuran jaringan 5G.
“Ketika standar ditetapkan, kami akan segera melakukan uji coba pada tahun 2018 untuk mempersiapkan lahan bagi penyebaran layanan komersial yang lebih luas, sekaligus melakukan penawaran bagi perangkat 5G untuk pasar massal saat tersedia”, ujarnya.
Hasil dari banyak uji coba atau jaringan di area terbatas ini membantu operator mengembangkan strategi dan teknologi 5G mereka di depan peluncuran komersial yang diprediksi akan terjadi pada 2020.