Jakarta, Selular.ID – Kita sering berbagi informasi pribadi melalui media sosial setiap harinya, baik itu yang disadari ataupun tidak. Kurangnya kesadaran mengamankan data pribadi di internet memicu kejahatan dunia maya kian gencar.
Berdasarkan survey yang dilakukan Avast terhadap 700 orang Indonesia, lebih dari 35 persen orang Indonesia tidak pernah mengganti kata sandi mereka meskipun telah diperingati tentang adanya pembobolan data, terutama akun social media. Sementara itu, 66.3 persen pengguna mengganti kata sandi pada website yang diretas namun tindakan serupa tidak dilakukan untuk website lain.
Hal ini dapat mengkhawatirkan karena penjahat cyber sering menggunakan informasi pribadi yang didapatkan melalui pembobolan data ke akun lain dengan harapan akun lain tersebut menggunakan kata sandi yang sama.
Database yang berisi data curian sering muncul di darknet setelah beberapa tahun terjadinya pembobolan data, mengincar penjahat cyber lain untuk membelinya dan menyalahgunakannya lebih lanjut. Inilah sebabnya jika mengganti kata sandi secara rutin merupakan hal yang penting dan tidak harus menunggu ketika sudah terjadi kebocoran data yang sudah disebar.
Kualitas layanan yang bagus melakukan hashing pada kata sandi penggunanya sehingga menjadi versi kata sandi yang terenkripsi daripada versi kata sandi utuh yang terbaca di database pembobolan data. Hal ini merupakan cara yang baik untuk melindungi pengguna, dimana sebagai pengguna pun tetap harus bertanggung jawab untuk mengamankan akun dan data yang tersimpan di dalamnya.
Jika kata sandi yang digunakan bersifat sederhana, misalnya hanya berisi huruf, beberapa karakter dan tanpa karakter spesial atau nomor, hacker dapat dengan mudah menebak kata sandi tersebut. Daftar berisi kata sandi yang umum digunakan akan dimanfaatkan oleh hacker untuk meretas suatu akun.
Untuk membuat password lebih kuat, ada aplikasi Password manager yang dapat membantu pengguna menghasilkan kata sandi yang kuat dan unik untuk semua akun Anda serta dengan mudah mengganti kata sandi secara rutin. Sayangnya, hanya 3.2 persen dari responden yang menggunakan password manager untuk melindungi akun mereka.