Jakarta, Selular.ID – OPPO merupakan salah satu brand smartphone global yang sukses menggarap pasar Indonesia. Bagaimana tidak, sejauh kiprahnya di Tanah Air yang masih relatif baru, bisnis smartphone OPPO tergolong cukup moncer. Hal ini terlihat dari beberapa laporan lembaga riset yang mendapuk OPPO sebagai vendor kedua terbesar di Indonesia pada tahun 2016 lalu.
Sekilas tentang OPPO, perusahaan ini masuk ke Indonesia sejak tahun 2013 silam, yang ditandai dengan diluncurkannya smartphone perdananya, yakni OPPO Find 5. Ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi ketertarikan OPPO menggarap pasar Indonesia, salah satunya adalah populasi penduduk Indonesia yang tergolong besar.
“Populasi penduduk yang mencapai 262 juta jiwa dan tingkat penetrasi penggunaan mobile internet merupakan faktor yang membuat OPPO tertarik untuk bertarung di pasar smartphone Tanah Air. Pasar smartphone yang belum berkembang pesat, besarnya angka pengguna feature phone yang belum beralih menggunakan smartphone merupakan alasan lain kami di sini,” demikian seperti dikatakan Aryo Meidianto, selaku Media Relations OPPO Indonesia.
Selain itu, lanjut Aryo, uniknya market dan konsumen di Indonesia membuat tantangan tersendiri bagi kami untuk mencoba menawarkan produk kami kepada konsumen di sini.
Simpel dan Fokus
Menuai sukses di Indonesia dengan menduduki posisi dua sebagai vendor smartphone dengan pengapalan terbanyak di 2016, OPPO ternyata menerapkan strategi yang disebutnya ‘Simpel dan Fokus’.
”Kami menggunakan strategi pemasaran yang sangat mudah dipahami dan diaplikasikan, selain itu kami juga terfokus kepada perangkat yang memang sedang ingin kami promosikan. Selain itu yang terpenting adalah bagaimana selama 3 tahun ini kami tidak henti-hentinya untuk memahami perilaku konsumen di Tanah Air dalam membeli dan mempergunakan smartphone,” beber Aryo.
Dengan persaingan smartphone yang begitu sengit, penting bagi sebuah perusahaan untuk mempertahankan kesuksesan yang telah diraih. Dalam hal ini, OPPO menilai bahwa konsistensi terhadap stategi yang dilakukan adalah kunci untuk mempertahankan kesuksesan di kancah persaingan smartphone, khususnya di Tanah Air.
“Selain itu berupaya memahami konsumen kami di Tanah Air dan terus belajar lebih memahami dari tahun ke tahun merupakan kunci utama mempertahankan keskusksesan kami. Peningkatan terhadap pelayanan terhadap konsumen kami juga menjadi hal yang penting dalam kancah persaingan smartphone di Tanah Air,” tandas Aryo.
Secara umum, Aryo menilai bahwa pasar smartphone di Indonesia masih potensial. Dengan populasi penduduk mencapai 262 juta jiwa, mengacu laporan dari We Are Social disebutkan bahwa penetrasi pengguna aktif perangkat mobile masih 35% tentunya masih ada celah pasar di sini.
“Belum rampungnya perpindahan pengguna 2G ke jaringan 4G masih kami lihat sebagai peluang, dan lagi agresivitas operator dalam menggarap jaringan 4G di kota-kota di Indonesia menjadi salah satu celah juga untuk penetrasi smartphone 4G ke masyarakat. Tentu disini kami melihat pasar smartphone Indonesia masih potensial, sekarang tinggal bagaimana kami meningkatkan pelayanan kepada konsumen Indonesia untuk lebih bersaing di pasar Tanah Air,” lanjut Aryo.
Tuah ‘Selfie Expert’
Berbekal jargon ‘Selfie Expert”, lewat smartphone seri F1, yakni Oppo F1, F1 Plus, dan F1s, di tahun 2016 OPPO sukses memikat konsumen smartphone Indonesia dengan mengandalkan kualitas kamera depan mumpuni. Pun demikian, meski menuai sukses dengan smartphone selfie yang dirilisnya, OPPO mengakui bahwa menetapkan diri untuk menggarap smartphone selfie tidaklah mudah. OPPO membangun jati diri produknya sebagai produk selfie dan berkonsentrasi pada lini produk yang mengedepankan teknologi kamera.
“Hal ini tentunya dilatarbelakangi tuntutan konsumen, di mana dalam mengeluarkan produk, OPPO tentunya akan membuat survei kepada konsumen mengenai produk apa yang mereka inginkan dan setiap survei menghasilkan kesimpulan bahwa konsumen saat ini lebih menyukai perangkat dengan kamera depan lebih besar dibandingkan kamera utamanya,” kata Aryo.
Inilah yang disebut Aryo menjadi dasar mengapa OPPO menggarap serius pasar ini, terlebih dari tahun 2012 pihaknya sudah memperkenalkan perangkat dengan keunggulan kamera depan dan fitur percantik wajah pertama pada produk OPPO Find Way.
Selain menjajakan produk yang menarik, OPPO juga kerap menggandeng brand ambassador dari kalangan pesohor. Misalnya, demi mendongkrak varian baru seperti seri Oppo F1 dan F1s lalu, OPPO secara resmi menggandeng sejumlah artis di antaranya Isyana Sarasvati, Rio Haryanto, Chelsea Islan, Reza Rahardian dan terakhir Raisa Andriana.
“Target OPPO sangatlah simpel, kami berharap OPPO menjadi merek yang disukai konsumen Indonesia. OPPO juga bercita-cita menjadi top of mind masyarakat Indonesia tentang perangkat selfie terbaik,” kata Aryo.
Seiring sukses yang diraihnya di sini, kontribusi OPPO Indonesia terhadap revenue (pendapatan) dari perusahaan sangat diperhitungkan. Sebagai pasar terbesar di luar China posisi OPPO Indonesia sangat berkontribusi terhadap perusahaan.
Bangun Pabrik dan Genjot Layanan Purna Jual
Keseriusan Oppo dalam mengeksplorasi pasar Indonesia tidak hanya dilakukan dengan menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran produknya saja. Seiring dengan pemberlakukan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri, di akhir tahun 2014 lalu, OPPO Indonesia telah melakukan topping off Pabrik yang berlokasi di Karawaci Tangerang.
“Komitmen kami berinvestasi saat itu senilai 30 juta dollar Amerika. November 2014 kami mengujicobakan produksi di pabrik kami, September 2015 kami beroperasi penuh dengan kapasitas produksi 300.000 unit/bulan,” ungkap Aryo.
Selain pabrik, OPPO juga fokus dalam menyediakan layanan purna jual bagi pelanggannya. Saat ini, kata Aryo, OPPO memiliki 88 titik purna jual yang beroperasi melayani konsumen dan 10 titik dalam proses pembangunan. OPPO berharap di 2018 ada 200 titik layanan purna jual yang akan beroperasi lagi. Service center OPPO sendiri sudah tersebar mulai dari Aceh hingga Jayapura.