Jakarta, Selular.ID – Semenjak kehadiran Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge, sudah menjadi kebiasaan Samsung untuk merilis smartphone flagship dalam dua tipe yakni layar datar dan layar melengkung. Sempat beredar kabar bahwa Samsung tidak akan lagi memproduksi smartphone layar datar untuk lini smartphone Galaxy S ke depannya, melainkan fokus pada satu tipe ponsel yakni layar melengkung atau yang dikenal dengan seri Edge.
Pada Galaxy Note 7, Samsung pun hanya menyediakan satu varian ponsel dengan layar lengkung. Tak ayal di masa depan, tepatnya di peluncuran Galaxy S8 nanti, tak mengejutkan bila kita hanya disuguhkan layar melengkung.
Walau bocoran spesifikasi Galaxy S8 sudah beredar, namun beberapa analis mengomentari keputusan yang akan dibuat Samsung untuk tidak lagi menyediakan ponsel berlayar datar. Menurut para analis tersebut, bahwa permintaan pasar terhadap smartphone layar melengkung masih belum begitu besar, karena mereka bergantung kepada smartphone layar datar.
“Tampaknya belum ada permintaan yang tinggi untuk smartphone berlayar dual-edge atau layar lengkung karena sebagian masih keliru saat menyentuh kedua sisi smartphone. Fungsi dari display yang tidak memiliki bezel tersebut tidak terlalu tinggi terutama untuk smartphone kecil yang portabel dibandingkan dengan televisi,” kata Choo Dae-young, analis dari Korea Institute for Industrial Economics & Trade bagian industri elektronik, dilansir dari The Investor.
Opini tak jauh berbeda dengan Choo diutarakan oleh Peter Lee, NH Investment & Securities. Peter mengatakan bahwa Samsung nampaknya memaksakan layar dual-edge tersebut untuk alasan desain ketimbang efisiensi penggunaan. Karena alasan efisien itu lah, Samsung membuat perangkat foldable (lipat), di mana bisa digunakan sebagai smartphone maupun tablet.
