Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Mengapa Konsep Kota Pintar Harus Pakai Open Source Software?

BACA JUGA

red hat

Jakarta, Selular.ID – Penerapan konsep kota pintar atau smart city mulai terlaksana di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir. Konsep ini tidak hanya berjalan di Jakarta saja, namun juga kota-kota lainnya seperti Bandung, Surabaya, Medan, hingga kota kecil seperti Kediri. Peran mendorong implementasi teknologi ini bukan hanya pekerjaan pemerintah semata tapi juga sektor pendukung (misal perusahaan telekomunikasi, software provider, startup berbasis teknologi) dan masyarakat itu sendiri.

“Tujuan smart city adalah untuk meningkatkan layanan publik menjadi lebih baik. Smart city bisa berjalan apabila ada partisipan dan membutuhkan sistem yang sangat masif karena perlu suatu software yang mumpuni untuk mengemban data yang begitu besar,” kata Rully Moulany, Country Manager PT Red Hat Indonesia, saat mengadakan exclusive group interview dengan rekan media di Jakarta, Jumat (16/12/2016).

Menurut pria yang sudah 1,5 tahun bergabung di Red Hat Indonesia itu, untuk mencapai skala masif, maka implementasi kota pintar harus menggunakan software berbasis open source. Sistem operasi terbuka ini dinilai lebih aman, lebih murah (cost efficiency), dan memiliki fleksibilitas sehingga bisa digunakan oleh siapa saja.

“Kalau kita bicara sesuatu yang sangat masif, terus kita menggunakan proprietary, maka biayanya akan sangat luar biasa. Sementara bicara digital, tidak ada tren cost meningkat,” ujarnya. “Kebanyakan startup pakai open source karena entry barrier yang rendah. Bila dibandingkan proprietary, ini (open source) lebih mudah.”

Terkait inovasi itu sendiri, open source memungkinkan user untuk berkontribusi balik dan merubah produk apa pun yang mereka yang temukan sehingga bisa dikostumisasi sesuai yang diinginkan.

“Smart city tanpa open source, seperti digital innovation tanpa open source. Tidak akan bisa mencapai skala yang dibutuhkan sehingga memberikan benefit yang berarti bagi citizen,” kata Rully.

Sebagai penyedia solusi open source, Red Hat sendiri turut berpartisipasi di Jakarta Smart City (JSC) melalui business partner mereka di Indonesia. Ada beberapa rekan bisnis menggunakan platform Red Hat untuk mendukung inisiatif JSC, seperti operator telekomunikasi dan instansi-instansi pemerintah. Baik BUMN maupun kementerian.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU