Jakarta, Selular.ID. Dihuni oleh banyak pemain, membuat industri selular di Indonesia terbilang cepat jenuh. Dengan proyeksi kartu SIM yang telah beredar mencapai 350 juta, populasi pengguna ponsel jauh melebihi populasi jumlah penduduk. Hal ini jelas memberi tekanan kepada para operator, terutama dari sisi profitabilitas yang terus menurun. Situasi bertambah berat, mengingat operator harus terus berinvestasi terutama jaringan 4G demi memenuhi kebutuhan layanan data yang kini sudah menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat.
Dengan profitabilitas yang mengecil karena kerasnya persaingan, bisa dibilang hampir semua operator, kecuali Telkomsel kini sesak nafas. Alih-alih bertahan dan memenangkan persaingan, sejumlah operator malah collapse, seperti Axis yang akhirnya diakuisisi oleh XL Axiata pada 2014. Begitu juga dengan Bakrie Telecom yang sepertinya bubar jalan, meski meninggalkan hutang menggunung kepada banyak vendor. Menyikapi hal tersebut, Sekjen ATSI Danny Buldansyah berpendapat pemerintah harus segera mencarikan solusi agar industri selular tidak terus terusan berdarah seperti saat ini.
Danny mengatakan langkah konsolidasi harus dipercepat, baik melalui pola merger maupun akuisisi. Konsolidasi merupakan hal yang jamak dalam industri telekomunikasi karena sesuai nature-nya, industri ini dapat terus tumbuh dan sehat, jika jumlah pemain dibatasi maksimal empat operator.
“Konsolidasi penting untuk menjaga keseimbangan industri. Tujuannya agar operator dapat memperoleh revenue yang memadai, sehingga dapat kembali berinvestasi demi meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat”, ujarnya.
Untuk itu, Danny mengatakan bahwa pemerintah perlu menyusun road map yang lebih terarah menyangkut aturan konsolidasi. Misalnya, dalam tiga tahun ke depan, jumlah operator yang beroperasi di Indonesia dapat menyusut menjadi empat. Dengan aturan yang lebih tegas, operator yang saat ini beroperasi sudah bisa ancang-ancang untuk mengambil keputusan strategis yang bersifat win-win solution. Danny menegaskan, selaku regulator pemerintah tak perlu sungkan dalam mengeluarkan aturan konsolidasi. Sebab ujung dari kebijakan ini bertujuan untuk kembali menyehatkan industri selular yang masih tetap suffer pasca meruyaknya perang tarif kurun 2007-2012.