Jakarta, Selular.ID – Data internal Bukalapak mengungkap bahwa orang belanja online pada jam kerja. Hal itu diungkap Fajrin Rasyid, Co-Founder dan CFO Bukalapak, pada acara “The Art of Startup” di Jakarta (29/11/2016).
“Banyak orang belanja di jam kerja. Sekitar jam 11, 12, dan 1 siang. Faktanya seperti itu. Sebelum dan sesudah makan siang. Regardless apakah orang Indonesia itu multi tasking atau tidak fokus kerja,” ujarnya sambil tersenyum.
Fajrin memaparkan bahwa Bukalapak adalah open market place. Saat ini sudah ada 10 juta user dan 1 juta UKM (penjual) yang sudah berjualan di Bukalapak, dari total 57 juta UKM yang ada di Indonesia.
Tahun lalu, jumlah penjual naik 3x lipat selama 2015. Di tahun yang sama, omset penjual rata-rata naik 2,5x lipat.
Dari data di atas, terungkap bahwa Bukalapak mengalami pertumbuhan pesat. Alasannya, pertama karena network effect.
“Semakin banyak penjual, semakin banyak yang berbelanja. Nah karena banyak yang berbelanja, maka makin banyak lagi pedagang di Bukalapak,” ujar Fajrin.
Alasan lain kenapa Bukalapak tumbuh pesat adalah pengolahan data. Hal yang menarik diungkap Fajrin dari hasil olah data perusahaanya adalah banyak orang belanja di jam kerja.
Data-data seperti itu bisa digunakan Bukalapak untuk mengirimkan email promosi pada jam-jam tertentu. Misalnya pada jam makan siang. Real time.
Fajrin mengaku saat ini Bukalapak memiliki 20 lebih data scientist, yang pekerjaannya mengolah data secara realtime.
“Jadi saya tahu persis berapa penjualan Bukalapak pada hari ini, sampai jam 11 siang ini. Dibandingkan minggu lalu di waktu sama. Jadi saya tahu kalau terjadi kenaikan atau menurun. Dan kenapa, kita bisa dalami dan analisis kenapanya. Sehingga bisa mencari solusi saat itu juga, real time,” pungkasnya.