Jakarta, Selular.ID – Galaxy Note 7 mungkin menjadi perangkat terburuk dan berpotensi merugikan sang produsen.
Bagaimana tidak, pasca dihantui masalah baterai, Samsung akhirnya memutuskan untuk menghentikan kiprah Galaxy Note 7 di pasar. Imbasnya, tidak hanya reputasi Samsung yang dipertaruhkan, namun potensi kerugian juga berada di depan mata perusahaan asal Korea Selatan itu.
Mengutip laporan Reuters yang menukil pernyataan analis dari Credit Suisse, disebutkan bahwa Samsung berpotensi kehilangan pendapatan hingga US$ 17. Hal itu dengan asumsi Samsung bisa menjual hingga 19 juta unit Galaxy Note 7.
Seperti diberitakan aebelumnya, setelah sempat melakukan recall dan kemudian melakukan distribusi kembali, pada akhirnya semua langkah tersebut sia-sia. Pasalnya, Samsung Electronic hari ini (11/10/2016) akhirnya mengambil keputusan, untuk menghentikan produksi Galaxi Note 7 secara permanen.
“Prioritas utama kami adalah menjaga keamanan pelanggan kami. Untuk itu, kami memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7,” kata Samsung.